JAKARTA – Di tengah geliat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terus meluas, Mi Burung Dara memastikan diri tak sekadar jadi penonton. Mereka mengukuhkan komitmen untuk mendukung penuh program nasional ini, dengan cara yang cukup konkret.
Kolaborasi dengan Indonesian Chef Association (ICA) jadi salah satu pilar utamanya. Tujuannya jelas: memastikan setiap hidangan yang disajikan lewat MBG tak cuma mengenyangkan, tapi juga memenuhi standar gizi, higienitas, dan keamanan yang ketat.
Bayangkan saja, sampai pertengahan Oktober 2025, program ini sudah membangun lebih dari 11.900 dapur! Angka yang fantastis. Dapur-dapur itu melayani tak kurang dari 35,4 juta anak dan ibu hamil. Cakupannya yang begitu lebar tentu bawa konsekuensi logis.
Tantangannya tidak main-main. Mulai dari soal pemenuhan standar gizi, jaminan keamanan pangan, kesiapan infrastruktur dapur, sampai kompetensi para juru masak di lapangan. Di sinilah peran industri seperti Mi Burung Dara dianggap krusial.
Menurut Silvester Yansen Perera, Public Relation PT Surya Pratista Hutama (Suprama), industri punya peran vital yang tak bisa diabaikan.
"Kolaborasi dengan ICA ini upaya kami untuk memastikan bahan pangan yang dipakai di dapur-dapur MBG benar-benar aman, bergizi, dan memenuhi standar penyajian bagi jutaan penerima manfaat," tegasnya.
Dukungan Mi Burung Dara tak berhenti di kata-kata. Mereka memastikan rantai pasok yang stabil dan aman, plus kemampuan memenuhi permintaan dalam volume sangat besar. Langkah ini diperkuat lagi lewat keterlibatan mereka dalam Rakernas ICA 2025.
Di event itu, Mi Burung Dara bertindak sebagai mitra utama untuk program edukasi dan demo masak. Hasilnya? Tercipta 53 menu olahan kreatif berbahan dasar mi mereka.
Artikel Terkait
Freeport Pacu Produksi Emas, Targetkan 43 Ton pada 2029
Di Balik Polemik Ijazah Capres: Arsip Asli Masih di Tangan Jokowi
Amran Sulaiman Bongkar Penyebab Serapan Anggaran Kementan Tersendat di Angka 72 Persen
Pembersihan Besar-Besaran di Tubuh Militer Israel, Dua Tahun Pasca Kekelahan Intelijen