JAKARTA – Suasana di tubuh PBNU mendadak tebak. Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, secara resmi meminta Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum.
Permintaan itu bukan sekadar wacana. Ia tertuang hitam di atas putih dalam risalah Rapat Harian Syuriyah yang digelar Kamis (20/11/2025) lalu.
Berdasarkan musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Ketua Rais Aam, diputuskan KH Yahya Cholil Staquf mundur sebagai Ketua Umum PBNU.
Demikian petikan risalah rapat yang ditandatangani langsung oleh Miftachul Akhyar dan dikutip Jumat (21/11/2025).
Yang bikin situasi makin panas, Gus Yahya kakak dari mantan Menag Yaqut Cholil Qoumas diberi waktu sangat singkat. Cuma tiga hari untuk melepas jabatannya.
Kalau dalam batas waktu itu dia tak kunjung mengundurkan diri, konsekuensinya jelas. Rapat Harian Syuriyah tak segan memberhentikannya secara paksa dari posisi puncak di organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Rapat yang berujung pada keputusan dramatis ini digelar di Hotel Aston City, Jakarta. Dari total 53 orang yang seharusnya hadir, hanya 37 yang hadir memenuhi panggilan.
Terkini
Jumat, 21 November 2025 | 23:54 WIB
Jumat, 21 November 2025 | 23:45 WIB
Jumat, 21 November 2025 | 23:45 WIB
Jumat, 21 November 2025 | 23:36 WIB
Jumat, 21 November 2025 | 23:35 WIB
Jumat, 21 November 2025 | 23:30 WIB
Artikel Terkait
Jimly dan Megawati Bahas Amendemen Konstitusi dalam Pertemuan Tertutup
Gudang Limbah Oli Ilegal di Gunung Putri Ludes Dilahap Api, Didahului Ledakan Keras
Bantuan Prioritas untuk Balita dan Lansia Tiba di Pengungsian Semeru
Gibran Disambut Tarian Pantsula yang Enerjik di Bandara Afrika Selatan