Lalu, apa saja bantuan langsung untuk masyarakat? Media Jepang ramai memberitakan bahwa setiap keluarga akan menerima 20.000 yen per anak, di luar tunjangan anak yang sudah berjalan. Selain itu, ada juga keringanan pajak penghasilan dan penurunan tarif pajak bensin. Besaran paket ini pertama kali diungkap oleh siaran publik NHK.
Rencananya, kabinet akan menyetujui paket stimulus ini pada Jumat (21/11/2025). Selanjutnya, anggaran tambahan untuk mendanainya diharapkan bisa disahkan paling cepat tanggal 28 November. Targetnya, semua harus mendapat persetujuan parlemen sebelum tutup tahun. Sampai berita ini diturunkan, kantor perdana menteri belum bisa dimintai komentar.
Perlu diingat, sejak menjabat bulan lalu, Takaichi memang sudah berjanji akan membuat paket belanja besar. Tujuannya jelas: meringankan beban hidup masyarakat sekaligus meningkatkan investasi. Pemerintahannya juga berkomitmen mendorong investasi di sektor-sektor strategis seperti kecerdasan buatan, chip semikonduktor, dan industri pembuatan kapal.
Namun, ekspektasi pasar terhadap kebijakan besar Takaichi ini ternyata punya efek samping. Antisipasi bahwa dia akan terus memompa pengeluaran dengan dukungan suku bunga rendah telah memicu aksi jual terhadap yen dan obligasi pemerintah Jepang. Situasi yang patut diamati perkembangannya.
Artikel Terkait
Digitalisasi Budaya: Dari Gudang Tua Cirebon ke Panggung Ekonomi Global
Omara Esteghlal Sabet Piala Citra, Ucapan untuk Prilly Bikin Haru
Kemenkeu Terima Usulan Kenaikan Gaji PNS, Proses Masih Panjang
Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Akhirnya Siap Ungkap Janji di Pelaminan