BRI Peduli Yok Kita Gas: Tukar Sampah Plastik Jadi Uang dengan RVM

- Selasa, 18 November 2025 | 14:35 WIB
BRI Peduli Yok Kita Gas: Tukar Sampah Plastik Jadi Uang dengan RVM

Hasil Nyata Program RVM BRI Peduli

Selama dua hari pelaksanaan di acara KOPLING 2025, RVM BRI Peduli berhasil mengumpulkan 56,1 kilogram sampah botol plastik dari 109 transaksi. Pencapaian ini berkontribusi signifikan dalam pengurangan 297.000 gram jejak karbon serta penyelamatan 47,40 meter persegi lahan dari potensi pencemaran.

Sejak diluncurkan pada tahun 2024, program RVM BRI telah mencatat perkembangan yang mengesankan. Terdapat 8 unit RVM yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jakarta, berhasil mengumpulkan 4.281,4 kilogram botol plastik dengan partisipasi 2.349 masyarakat pengguna. Lebih dari 42 ribu transaksi telah tercatat, dengan kontribusi pengurangan 22.666.248 gram jejak karbon dan penyelamatan 3.617,44 meter persegi lahan.

Dampak Positif dan Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Program BRI Peduli "Yok Kita Gas" tidak hanya sekadar memberikan insentif ekonomi, tetapi juga mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah. Botol plastik yang sebelumnya dianggap sebagai limbah tidak berguna, kini memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

Inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini juga sejalan dengan agenda pembangunan nasional dan Asta Cita Pemerintah yang menitikberatkan pada keselarasan kehidupan manusia dengan lingkungan.

Implementasi Program "Yok Kita Gas" di Berbagai Lokasi

Program BRI Peduli "Yok Kita Gas" diimplementasikan dalam dua bentuk utama. Pertama, program di pasar tradisional yang menyasar masyarakat luas. Kedua, program di lingkungan masyarakat melalui lokasi stand alone seperti Bank Sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah padat penduduk, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan wawasan mengenai pengelolaan sampah, keterampilan memilah sampah dari rumah, serta kemampuan mengelola limbah rumah tangga secara mandiri. Pendekatan holistik ini memastikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.


Halaman:

Komentar