Perjalanan bersama Timnas Wanita Indonesia U-17 di Myanmar memberikan pelajaran berharga tentang ketangguhan mental. Meski tim harus puas di posisi kedua grup dan gagal melaju ke putaran final, Maya menekankan pentingnya untuk tidak patah semangat.
"Jangan patah semangat. Ini bukan akhir dari perjalanan kalian. Masih banyak jenjang dan kesempatan lain yang bisa kalian raih di masa depan," ujarnya memberi semangat.
Belajar Langsung dari Coach Timo Scheunemann
Kesempatan bekerja di bawah bimbingan langsung Timo Scheunemann menjadi momen berharga dalam perkembangan karier Maya sebagai pelatih. Timo, yang dikenal sebagai sosok penting dalam pembinaan sepak bola usia dini, menjadi role model yang ia pelajari dari dekat.
"Coach Timo selalu menekankan pentingnya perkembangan dan pembinaan jangka panjang untuk anak-anak. Dalam melatih, kita tidak boleh selalu keras. Harus ada keseimbangan; ada saatnya tegas, ada saatnya bermain, agar anak-anak tidak hanya tertekan tetapi juga terhindar dari cedera berlebihan," tutur Maya menjelaskan filosofi pelatihannya.
Pengalaman Maya Susmita membuktikan bahwa dedikasi dalam membina pemain usia dini dapat membuka jalan menuju level tertinggi sepak bola nasional, menjadi inspirasi bagi pelatih muda Indonesia lainnya.
Artikel Terkait
Polytron Fox R Hijau Ini Habiskan Belasan Juta untuk Modifikasi Estetik
Dua Wamenkeu Blusukan, Pastikan Tutup Buku APBN 2025 dan Pacu Anggaran 2026
China Buka Keran Impor Baterai dan Medis, Tapi Kencangkan Ekspor Perak
MRT Jakarta Siap Mengantar hingga Dini Hari di Malam Tahun Baru