Perjalanan bersama Timnas Wanita Indonesia U-17 di Myanmar memberikan pelajaran berharga tentang ketangguhan mental. Meski tim harus puas di posisi kedua grup dan gagal melaju ke putaran final, Maya menekankan pentingnya untuk tidak patah semangat.
"Jangan patah semangat. Ini bukan akhir dari perjalanan kalian. Masih banyak jenjang dan kesempatan lain yang bisa kalian raih di masa depan," ujarnya memberi semangat.
Belajar Langsung dari Coach Timo Scheunemann
Kesempatan bekerja di bawah bimbingan langsung Timo Scheunemann menjadi momen berharga dalam perkembangan karier Maya sebagai pelatih. Timo, yang dikenal sebagai sosok penting dalam pembinaan sepak bola usia dini, menjadi role model yang ia pelajari dari dekat.
"Coach Timo selalu menekankan pentingnya perkembangan dan pembinaan jangka panjang untuk anak-anak. Dalam melatih, kita tidak boleh selalu keras. Harus ada keseimbangan; ada saatnya tegas, ada saatnya bermain, agar anak-anak tidak hanya tertekan tetapi juga terhindar dari cedera berlebihan," tutur Maya menjelaskan filosofi pelatihannya.
Pengalaman Maya Susmita membuktikan bahwa dedikasi dalam membina pemain usia dini dapat membuka jalan menuju level tertinggi sepak bola nasional, menjadi inspirasi bagi pelatih muda Indonesia lainnya.
Artikel Terkait
Purbaya Ungkap Under Invoicing: Barang Impor Rp100 Ribu Dijual Rp50 Juta
Diskon Hotel Hingga 40% ke Malaysia - Pesan Sekarang!
Emisi CO2 Global 2025 Diprediksi Tembus Rekor 38.1 Miliar Ton, Ancam Target Iklim 1.5°C
VinFast Bangun 30.000 Stasiun Isi Daya, Kunci Kuasai Pasar Mobil Listrik RI