Buni Yani menekankan bahwa untuk menjawab kecurigaan publik, diperlukan investigasi yang menyeluruh dan transparan oleh KPK. Pengungkapan fakta di lapangan dinilai crucial untuk membuktikan apakah pembengkakan biaya proyek Whoosh ini murni akibat inefisiensi, kesalahan manajemen, atau benar-benar mengandung unsur korupsi.
"Semua pihak menanti langkah konkret KPK demi menjaga kepercayaan masyarakat," tambahnya.
Proyek Whoosh Dikatakan 'Busuk' Sejak Awal
Buni Yani lebih lanjut menyoroti pernyataan kontroversial dari Luhut Binsar Pandjaitan sendiri. Luhut, yang dijuluki sebagai “menteri segala urusan” di era pemerintahan Jokowi dan memegang peran kunci dalam proyek KCJB, pernah mengaku bahwa ia dan tim menerima proyek kereta cepat ini dalam keadaan yang sudah “busuk”.
Pernyataan ini memunculkan pertanyaan kritis. "Seharusnya KPK bisa memanggil Luhut atas pernyataannya itu. Kalau sudah busuk, mengapa proyek terus dilanjutkan?" pungkas Buni Yani.
Dugaan korupsi proyek Whoosh ini terus menjadi sorotan, menunggu tindak lanjut penyelidikan dari lembaga antirasuah.
Artikel Terkait
Ekonom Beri Tantangan Berani ke Menkeu Purbaya: Turunkan Pajak atau Hadapi Zombie State?
Sidak Aqua Subang: Islah Bahrawi Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Kegagalan Negara!
Mahfud MD Dijuluki Sengkuni oleh Kader PSI, Ini Alasannya yang Bikin Heboh
Dana Jabar Rp4,1 T Mengendap di Bank: Dedi Mulyadi Bantah, Tapi Ini Faktanya!