Diketahui, total investasi pembangunan Kereta Cepat Whoosh mencapai 7,27 miliar dolar AS atau setara dengan Rp120,38 triliun. Nilai investasi yang sangat besar ini semakin menguatkan desakan untuk transparansi.
Merespons kondisi ini, Jamiluddin Ritonga menilai perlu adanya audit menyeluruh terhadap proyek Whoosh yang dibangun di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Audit diharapkan dapat mengungkap secara jelas pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari megaproyek tersebut.
“Hal itu perlu dilakukan agar penggunaan anggaran proyek tersebut terang benderang. Siapa pun yang mendapat keuntungan finansial seharusnya ditindak ke ranah hukum,” pungkas Jamiluddin.
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Soroti Jalan Hukum untuk Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD Geram, Ancang-ancang Dobrak MK dari Dalam
Rektor Paramadina Serukan Pembagian Adil Anggaran untuk PTN dan PTS
Prabowo Turun Langsung, Pantau Perbaikan Jalan Lembah Anai Pascabencana