Diketahui, total investasi pembangunan Kereta Cepat Whoosh mencapai 7,27 miliar dolar AS atau setara dengan Rp120,38 triliun. Nilai investasi yang sangat besar ini semakin menguatkan desakan untuk transparansi.
Merespons kondisi ini, Jamiluddin Ritonga menilai perlu adanya audit menyeluruh terhadap proyek Whoosh yang dibangun di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Audit diharapkan dapat mengungkap secara jelas pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari megaproyek tersebut.
“Hal itu perlu dilakukan agar penggunaan anggaran proyek tersebut terang benderang. Siapa pun yang mendapat keuntungan finansial seharusnya ditindak ke ranah hukum,” pungkas Jamiluddin.
Artikel Terkait
Purbaya Tolak Perintah Dedi Mulyadi: Ada yang Ditutupi Anak Buah?
Rocky Gerung Beberkan Pasal Pidana yang Bisa Jerat Jokowi di Kasus Mark Up Kereta Cepat Whoosh
Bahlul Buka Luka Masa Lalu: Dulu Saya Korban Busung Lapar!
Siapa Sangka, Warisan Jokowi Ini Justru Bikin Negara Tercekik?