Dia menuturkan, seorang aktivis 98 seperti Noel telah memperjuangkan Reformasi RI lantaran geram, dengan kepemimpinan yang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Kan ini satu hal yang sebut saja satu paradoks. Mereka yang dari awal aktif 98 berupaya untuk membersihkan negeri ini dari KKN, tapi akhirnya harus menasibkan dirinya seperti yang dia tentang," urai Rocky.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menduga, fenomena OTT Noel dalam perkara dugaan korupsi kali ini disebabkan karena mental kekuasaan yang cenderung korup.
"Apa masalahnya? Karena kerakusan kekuasaan, dan itu yang diperlihatkan dalam OTT Wakil Menteri Saudara Noel, yang menunjukkan bahwa tidak ada semacam pelembagaan nilai pada para aktivis ini," demikian Rocky menambahkan
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Tony Rosyid: Panggung Jokowi Meredup, Nasib Indonesia Kini di Tangan Prabowo
Tony Rosyid: Tuntutan ke Jokowi Bagian dari Siklus Politik yang Wajar
Direktur Djarum Dilarang Keluar Negeri, Terkait Dugaan Penggelapan Pajak
Purbaya Gebrak Meja: Thrifting Ilegal Tak Bisa Ditebus Pajak