GEMPAR Bambang Pacul Dicopot Megawati: Sederet Kontroversi hingga Harta Fantastis Komandan Korea

- Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:15 WIB
GEMPAR Bambang Pacul Dicopot Megawati: Sederet Kontroversi hingga Harta Fantastis Komandan Korea




MURIANETWORK.COM - Keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri membuat kondisi Jawa Tengah (Jateng) sebagai kandang Banteng gempar. 


Hal itu setelah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Jateng.


Megawati lalu menunjuk F.X. Hadi Rudyatmo Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD untuk menggantikan posisi Bambang Pacul.


Pencopotan "Komandan Korea", julukan yang melekat pada Bambang Pacul, bukan tanpa alasan.


Manuver politik ini disebut-sebut sebagai konsekuensi dari rangkap jabatan yang diembannya, sebuah pelanggaran aturan partai.


Peristiwa ini tak pelak membuka kembali catatan panjang perjalanan karier Bambang Pacul yang penuh dengan manuver tajam, kontroversi, dan loyalitas tegak lurus pada partai.


Sepak terjangnya sebagai politisi kawakan membuatnya menjadi salah satu figur paling berpengaruh di lingkaran banteng, khususnya di Jawa Tengah yang dikenal sebagai lumbung suara PDIP.


Namun, di balik citranya yang lugas dan blak-blakan, sejumlah kontroversi turut mewarnai karier Bambang Pacul .


Sepak Terjang "Komandan Korea" di Kancah Politik


Lahir di Sukoharjo pada 17 Juli 1956, Bambang Wuryanto telah malang melintang di dunia politik sejak bergabung dengan PDIP pada 2000 silam. 


Lulusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) dan peraih gelar MBA dari Universitas Prasetiya Mulya ini mengawali kariernya sebagai staf ahli Fraksi PDIP di MPR.


Kariernya di Senayan terbilang moncer. Ia telah menjadi anggota DPR RI selama empat periode berturut-turut sejak 2004, mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah IV yang meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.


Sejumlah posisi strategis pernah dipegangnya, mulai dari Wakil Ketua Komisi I, Wakil Ketua Komisi VII, hingga Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.


Di internal partai, jabatannya tak kalah mentereng, yakni sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP.


Di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua DPD PDIP Jateng, partai berhasil menunjukkan dominasi yang signifikan. 


Pada Pemilu 2019, misalnya, PDIP berhasil mengamankan kemenangan bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan perolehan 16,8 juta suara atau 77,29 persen di Jawa Tengah.


Gaya kepemimpinannya yang tegas dan tanpa kompromi melahirkan istilah "Pasukan Korea" atau "mentalitet Korea".


Istilah ini merujuk pada kader-kader dari kelas bawah yang memiliki semangat juang dan militansi tinggi untuk terus bergerak ke lapisan sosial atas, layaknya pasukan kerja paksa Korea di era Jepang yang dikenal tangguh.


Filosofi inilah yang kerap ia tanamkan kepada para kader di bawah komandonya.


Sederet Kontroversi Bambang Pacul


Di balik rekam jejaknya yang solid, nama Bambang Pacul juga tak lepas dari kontroversi. 


Salah satu yang paling menyita perhatian publik adalah saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Menko Polhukam Mahfud MD pada Maret 2023.


Kala itu, Pacul secara terbuka menyatakan bahwa pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset tidak cukup dilobi di tingkat DPR, melainkan harus mendapat restu dari "juragan" atau ketua umum partai politik.


Pernyataannya ini sontak memicu perdebatan sengit dan membuatnya menjadi sorotan tajam publik.


Selain itu, gaya kepemimpinannya di Jawa Tengah juga pernah menuai kritik dari internal partai. 


Pada 2021, sejumlah kader PDIP di Purworejo mengkritik sikapnya yang dinilai cenderung memberi tekanan dan membuat kader bermental "pesuruh".


Ia juga dikenal dengan adagium kontroversialnya yang menyebut kader yang tidak tegak lurus instruksi partai sebagai "celeng" (babi hutan).


Harta Kekayaan Bambang Pacul 


Sebagai pejabat negara, Bambang Wuryanto rutin melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 31 Maret 2023 untuk periodik 2022, total harta kekayaan Bambang Pacul mencapai Rp 6.518.236.504.


Harta tersebut terdiri dari sejumlah aset, dengan tanah dan bangunan menjadi penyumbang terbesar. Berikut rinciannya:


  • Tanah dan Bangunan: Total senilai Rp 2.606.404.500 yang tersebar di beberapa lokasi di Bantul.
  • Alat Transportasi dan Mesin: Dua unit mobil senilai Rp 1.775.000.000.
  • Harta Bergerak Lainnya: Rp 91.500.000.
  • Surat Berharga: Rp 0.
  • Kas dan Setara Kas: Rp 2.145.332.004.
  • Harta Lainnya: Rp 0.


Total kekayaan tersebut tidak termasuk utang, karena dalam LHKPN tersebut Bambang Pacul tercatat tidak memiliki utang.


Pencopotan Bambang Pacul dari kursi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah menjadi babak baru dalam dinamika internal partai banteng.


Meski kehilangan jabatan strategis di daerah, pengaruhnya di tingkat pusat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 2024-2029 dan politisi senior di Senayan dipastikan akan tetap diperhitungkan dalam peta politik nasional.


Sumber: Suara

Komentar