MURIANETWORK.COM - Mulyono teman Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Reuni Akbar Universitas Gadjah Mada (UGM) kini tengah menjadi sorotan.
Pasalnya Mulyono disebut sebagai calo tiket di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah.
Tudingan tersebut disampaikan oleh Muhammad Taufiq (pengacara senior di Surakarta) dan dokter Tifa (Pegiat Media Sosial).
Di akun X miliknya, dokter Tifa menyebut nama asli Mulyono adalah Wakidi, calo di Terminal Tirtonadi, Solo.
Dokter Tifa mendapatkan informasi Wakidi ini bukan seorang Insinyur.
"Ada lagi 'Alumni UGM Angkatan 80' yang mengaku bernama Mulyono, dan skripsinya ambil bidang Ekonomi Manajemen." cuit Dokter Tifa pada Minggu.
"Setelah BIN bekerja, bukan BIN yang itu tetapi Badan Intelijen Netizen, ketahuan, ternyata Mulyono 'Alumni UGM bidang Ekonomi Manajemen' ini nama aslinya Wakidi, calo Terminal Bus Tirtonadi Solo."
Hal lain yang membuat Dokter Tifa terheran-heran adalah bagaimana seorang lulusan Insinyur tak mampu membeli gigi palsu.
"Pantessaan, kok saya ragu ya, ada Alumni UGM seperti ini, masa Insinyur beli gigi palsu ngga sanggup?"
Dokter Tifa juga menyinggung sistem pendidikan Indonesia yang terasa mudah untuk dimanipulasi.
"Betul-betul UGM dibuat nyungsep ke comberan sama si Mukidi, temennya si Wakidi"
"Renungan, betapa mudahnya di Indonesia ini, orang ngaku-ngaku lulusan Universitas ini dan itu, apalagi kalau sudah berbekal "Ijazah" walau bikinan pasar Pramuka bukan bikinan Universitas. Sedihnya negeriku," lanjut Dokter Tifa.
Sementara itu, Muhammad Taufiq mengklaim telah melakukan investigasi mengenai sosok yang mengaku sebagai Mulyono itu.
Ia mendapatkan informasi bahwa Mulyono bernama asli Wakidi.
"Saya sudah investigasi, jadi saya sudah ketemu sama pentolan terminal, saya itu punya akses ke mana-mana karena maklum saya pernah menjadi anggota DPR termuda Surakarta dua periode dan komisi saya adalah komisi kesejahteraan rakyat membidangi antara lain, perguruan, tenaga kerja, pendidikan dan sebagainya. Singkat kata, saya sudah ketemu dan yang bersangkutan namanya adalah Wakidi," ujar Taufiq dikutip dari YouTube Hersubeno Point yang tayang pada Senin (28/7/2025).
Taufiq membongkar profesi sebenarnya yang dilakoni oleh Wakidi.
Wakidi ternyata bekerja sebagai calo tiket.
"Itu (yang teriak) Madiun-madiun, Surabaya-surabaya, Sidoarjo-sidoarjo," kata Taufiq sembari menirukan suara teriakan yang biasa dilakukan calo terminal.
"Wakidi bukan Mulyono, dia lima tahun yang lalu itu adalah calo tiket terminal, ada yang memang bagian dari bus. Tapi, kalau dia ini bebas (tak terikat)," tambahnya.
Ia pun menantang kepada publik, terutama pihak yang pro terhadap Jokowi, untuk bisa membantah tuduhannya itu.
"Silakan kalian bantah, kalian bantah, aku ini wong Solo, lahir di Solo menyelesaikan S1, S2, S3 di Solo. (Kuliah) UNS 11 Maret. Enggak usah didebat ijazah ku asli. Temen-temennya asli semua, ada semua. Kalau ditanya disertasi ya ngerti," pungkasnya.
Sosok Ini Buka Suara
Berdasarkan penelusuran di lapangan, petugas dan agen tiket di Terminal Tirtonadi Solo membantah kabar yang menyebut Mulyono sebagai calo.
Nama tersebut tidak tercatat dalam data agen resmi maupun anggota Himpunan Agen Bus Malam.
Petugas yang tidak mau disebut namanya, menyatakan penertiban keberadaan calo telah dilakukan secara ketat, dan semua agen tiket bus resmi terdaftar di terminal.
Dia mengatakan, saat ini penjualan tiket sudah tersusun rapi di agen-agen sisi pintu Barat Terminal Tirtonadi Kota Solo.
Selain itu, Terminal Tirtonadi juga telah menerapkan sistem pelayanan terorganisir melalui agen-agen resmi.
Kabar tersebut juga dibantah oleh Himpunan Agen Bus Malam Terminal Tirtonadi (Habma) Terminal Tirtonadi, yang menyatakan tidak penah bertemu atau mengenal Mulyono.
Anggota Habma Terminal Tirtonadi, Sumaryo Umar Sahid (70), mengaku semenjak menjadi penjual tiket di Terminal Tirtonadi sejak 1970, tidak mengenal Mulyono.
"Setahu saya gak ada itu, gak kenal dan belum pernah ketemu. Tidak terdaftar juga (namanya) itu," kata Sumaryo, saat ditemui.
Dikatakannya, total sekitar 200 orang, dan ada 80 orang yang aktif menjadi agen bus di Terminal Tirtonadi.
Setiap 2 tahun sekali, ada pembaruan pengurus dan anggota Habma.
"Ada datanya, sekarang itu agen kalau di Terminal Tirtonadi," ujarnya.
Sumaryo mengaku tidak terganggu dengan kabar tersebut. Karena, informasi tersebut tidak benar.
"Enggak terganggu sebenarnya kan memang enggak ada gitu kan," jelasnya.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Paiman Raharjo: Saya Jadi Wamendes Karena Relawan, Bukan Cetak Ijazah Palsu Jokowi!
Membedah Peluang BG Ambil Alih PDIP Dari Trah Soekarno!
Dinilai Sakti, PSI Jadikan Jokowi Imam Besar Politik
Relawan: Orang Besar yang Dimaksud Jokowi Itu Aktor Non Partai, Dia Punya Kegiatan Politik Kesana Kemari