Freddy menggarisbawahi bahwa serangan ini ditujukan untuk memecah belah Koalisi Indonesia Maju yang digalang oleh Jokowi, Prabowo Subianto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jika tokoh sentral ini berhasil diadu domba, maka pemerintahan akan melemah.
Tunjukkan Saja Ijazahnya!
Di sisi lain, Koordinator Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, Ahmad Khozinudin, memandang isu ini dari perspektif hukum.
Ia mempertanyakan sikap Jokowi yang tidak segera menunjukkan ijazah aslinya untuk mengakhiri polemik.
Menurutnya, keengganan ini justru menjadi tindakan yang men-downgrade citra Jokowi sendiri.
Khozinudin juga menyoroti perkembangan proses hukum terkait laporan yang dibuat oleh pihak Jokowi.
Awalnya, hanya beberapa orang yang dilaporkan, namun kini jumlah terlapor semakin banyak, termasuk nama-nama seperti Abraham Samad dan Eggi Sudjana.
"Justru terlapornya makin banyak. Lah, kami mendapat pesan dari laporan itu, 'Oh, ini Saudara Jokowi mau perang bubat ini, mau perang semesta'," ungkapnya, menyiratkan bahwa langkah hukum tersebut justru memperluas konflik.
Terlepas dari perdebatan tersebut, satu hal yang disepakati adalah isu ini memiliki dimensi politik yang kuat.
Apakah ini murni serangan untuk delegitimasi atau sebuah strategi cerdas untuk mengelola popularitas?
Publik akan melihat dampaknya seiring berjalannya waktu dan proses hukum yang sedang bergulir.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Mahfud MD Beberkan Dugaan Pidana di Proyek Kereta Cepat Whoosh: Prabowo Diminta Turun Tangan!
DPR Soroti Purbaya: Dilarang Ikut Campur Urusan Kementerian Lain!
Berhasil Dikritik! Prabowo Klaim Program Kerakyatannya Bongkar Dominasi Oligarki
Satu Tahun Prabowo-Gibran: Benarkah Pangan, Energi, dan SDM Sudah Lebih Tangguh?