Sindir Jokowi Dengan Teori Badut Dalam Isu Ijazah, Roy Suryo Bandingkan Dengan Kasus Obama!

- Minggu, 22 Juni 2025 | 21:15 WIB
Sindir Jokowi Dengan Teori Badut Dalam Isu Ijazah, Roy Suryo Bandingkan Dengan Kasus Obama!




MURIANETWORK.COM - Pakar Digital Forensik Roy Suryo sindir Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dengan teori badut.


Namun menurut Roy, badut ini tidak hanya berusaha menjadi sorotan penonton, tapi juga mengorbankan bangsa.


Hal ini dijelaskan Roy dalam tayangan Youtube Bambang Widjojanto, Minggu (22/6/2025).


"Kebetulan saya juga belajar, memang pendidikannya komunikasi di awal. Kan ada juga dulu menyebut clown teori, teori badut," kata Roy Suryo.


"Teori badut itu mau terjerembab, mau terjungkal, mau jatuh, yang penting lucu dan membuat tertawa, yang penting dia selalu mendapat perhatian, itu kan gunanya badut kalau di sirkus," sambung penuding ijazah Jokowi palsu ini.


Di masalah ijazah Jokowi pun, kata dia, hampir sama.


"Nah ini hampir sama, jadi dia memposisikan diri sebagai badut yang apa, cuman sayangnya badut itu yang selalu disebut-sebut itu kemudian harus mengorbankan bangsa Indonesia," ujarnya.


Roy juga menyinggung pemecahbelahan yang terjadi sejak Jokowi menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.


Pemecahbelahan ini, kata dia, terjadi di media sosial.


"Kan harus diakui, iya atau tidak, kita akan dibelah atau dipecah dengan itu, dan pemecahan itu baru saya rasakan, kalau kita mau tarik ke belakangan, semenjak dia menjadi calon Gubernur DKI Jakarta waktu itu," katanya.


Di media sosoal saat itu, lanjut Roy, dalam pemecahan ini benar-benar dijadikan hitam dan putih.


"Kan ada istilah waktu yang saya sebenarnya males untuk ngucapin lagi, itu ada cebong, ada kampret, ada kadrun dan sebagainya, itu kan mulai dari sana," ujarnya.


Menurutnya, itulah yang mau dipertahankan sekarang ini.


Para penuding ijazah Jokowi palsu, kata dia, dihadapkan dengan orang-orang yang percaya maya.


"Disukai atau tidak, orang yang pro, atau yang setuju, atau yang masih pikiran waras kalau saya bilang, yang mencurigai ketidakbenaran ijazahnya, itu dilawankan dengan orang-orang yang masih percaya dengan sesuatu yang sifatnya maya," ujarnya.


"Mana orang yang percaya sesuatu yang tidak pernah ada, tidak pernah ditunjukan. Disitulah sebenarnya kenegarawanan itu diuji. Kalau dia seorang negarawan, dia pasti tidak akan membiarkan rakyat Indonesia itu terbelah," kata Roy.


Roy pun membandingkan isu tudingan ijazah Jokowi ini dengan isu yang sempat menimpa Obama ketika mencalonkan sebagai Presiden Amerika dulu.


"Contohnya apa, Obama. Obama ketika dipermasalahkan sertifikat kelahirannya, tanpa lama-lama dia langsung tunjukan pada saat pencapresan dia, ya meskipun itu masih ada yang dibicarakan tapi kan sudah clear, ya udah, udah jelas ada kok. Lha ini kan enggak," ungkap Roy Suryo.


Alasan Kubu Jokowi Ogah Tunjukan Ijazah Asli ke Publik


Sebelumnya kuasa hukum Jokowi sempat menyebutkan alasan kenapa ijazah Jokowi yang asli di tengah tudingan ini tidak ditunjukan ke publik.


Dikatakan kuasa hukum Jokowi, penunjukan ijazah Jokowi bisa menimbulkan chaos atau kekacauan.


Hal ini disampaikan oleh Kuasa hukum Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, Yakup Hasibuan.


Yakup khawatir, bila ijazah Jokowi ditunjukkan, akan ada banyak pihak-pihak lain yang dituduh dalam perkara lain dan dipaksa untuk membantah tuduhan yang mereka terima. 


"Bayangkan semua yang dituduh, dipaksa untuk menunjukkan ijazahnya. Ini bisa terjadi kepada siapapun, kepada kepala daerah manapun, kepada anggota DPR manapun, kepada masyarakat sipil manapun. Bayangkan kalau itu terjadi, kan negara ini chaos," kata Yakup, Minggu (15/6/2025).


Padahal, Yakup menjelaskan, semestinya pihak yang menuduh yang mampu membuktikan tuduhannya, bukan sebaliknya.


Oleh karena itu, kubu Jokowi memilih untuk membuktikan ijazah aslinya lewat jalur hukum.


"Negara ini adalah negara hukum, siapa yang mendalilkan, dia harus membuktikan. Itu kan salah satu asas-asas yang harus diperhatikan dalam hukum," kata dia. 


Alasan kedua, jika ditunjukkan ke publik, apakah publik langsung mengerti mana ijazah asli dan mana ijazah yang palsu. 


Hal ini juga pernah disampaikan Yakup kepada pihak yang menuduhkan ijazah Jokowi palsu. 


Yakup mengatakan, orang yang ingin melihat ijazah asli Jokowi kemungkinan tidak akan percaya, meskipun telah ditunjukkan dokumen ijazah di depan wajahnya.


"Kalau kita tunjukkan, apakah mungkin mereka bisa menentukan ini asli atau tidak? Misalnya saya bawa ijazahnya, saya kasih ke mereka. Nih, saya perlihatkan. Bisa enggak Anda membuktikan bahwa ini asli? Kan tidak mungkin juga. Ya, itulah yang mereka coba menarasikan," kata dia. 


Yakup pun meminta semua pihak meyakini hasil verifikasi oleh Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri yang menyatakan ijazah Jokowi adalah asli.


Sumber: Tribun

Komentar