MURIANETWORK.COM -Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diduga berupaya untuk mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Demikian penilaian Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi merespons dua pidato Megawati dalam kurun waktu sepekan.
"Dua pidato yang menyenggol Kapolri dalam waktu sepekan saya rasa bukan kebetulan tapi patut diduga sebuah bentuk intimidasi terhadap Kapolri," Haidar dalam keterangannya yang dikutip Kamis (8/8).
Haidar menjelaskan, pidato pertama adalah ketika Megawati menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di Jakarta Pusat, pada Selasa (30/7).
Dalam pidatonya, Megawati menyebut penguasa tengah mengincar orang-orang dekatnya untuk dikriminalisasi, termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang terseret kasus buronan Harun Masiku di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika Hasto ditangkap, Megawati akan mendatangi Kapolri.
Pidato kedua adalah ketika Megawati menghadiri penyerahan duplikat bendera pusaka kepada para gubernur di Balai Samudera, Jakarta Utara, Senin (5/8). Dalam pidatonya, Megawati kembali menegaskan akan mendatangi Kapolri.
"Sebagai salah satu tokoh bangsa, kritik dan masukan dari Megawati tentu dibutuhkan. Tapi ketika bernada gertakan atau ancaman apalagi diucapkan berkali-kali dalam waktu berdekatan, itu sepertinya bentuk intimidasi," kata Haidar.
Dalam pandangan Haidar, pernyataan Megawati berkaitan dengan dua hal.
Artikel Terkait
KPU Solo Bantah Keras Isu Pemusnahan Berkas Pendaftaran Jokowi
Arsul Sani Pamer Ijazah Asli, Denny Indrayana: Beda Bumi dan Langit dengan Sikap Jokowi
Anggota Bon Jowi Tuduh Jokowi Psikopat jika Sengaja Tak Tunjukkan Ijazah Asli
Menhut Raja Juli Antoni Buka Suara: Ini Alasan Polisi Aktif Masih Dibutuhkan di Kemenhut Pasca Putusan MK