Dualisme Keraton Solo: Dua Calon Raja Berebut Tahta Pakubuwono XIV

- Sabtu, 15 November 2025 | 10:15 WIB
Dualisme Keraton Solo: Dua Calon Raja Berebut Tahta Pakubuwono XIV

GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, putri tertua Pakubuwono XIII, menyatakan penolakan keras terhadap penobatan KGPH Hangabehi. Ia menegaskan bahwa prosesi tersebut cacat hukum dan tidak mewakili kehendak keluarga besar keraton.

Konflik Internal Keluarga Keraton

Menurut GKR Timoer, pengangkatan KGPH Purboyo sudah sesuai wasiat almarhum Pakubuwono XIII. Ia menyayangkan adanya pihak kerabat yang melakukan prosesi adat tersendiri di luar kesepakatan keluarga. Situasi ini dinilai mengulang konflik suksesi yang pernah terjadi pada masa Pakubuwono XIII.

Dukungan Terbagi di Kalangan Kerabat

Proses penobatan KGPH Hangabehi hanya dihadiri oleh enam kerabat dari pihak Pakubuwono XII, dengan dua di antaranya memilih meninggalkan acara. Dari total 23 undangan, hanya sedikit yang hadir, memperlihatkan pembagian dukungan di internal keluarga keraton.

Suasana Keraton Solo Memanas

Kondisi ini membuat suasana di sekitar Keraton Solo tebal dengan ketegangan. Kehadiran aparat keamanan yang berjaga-jaga mengindikasikan potensi konflik yang perlu diantisipasi. Masyarakat pun menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai penyelesaian dualisme kepemimpinan ini.


Halaman:

Komentar