Kedua pria ini memang sudah akrab sejak sama-sama membesut Maccabi Tel Aviv di Israel. Menurut Bosz, awalnya Jordi ragu-ragu menerima tawaran dari Ajax.
“Saya terkejut dia terbuka terhadap hal itu. Pas di Tel Aviv dulu, dia bilang ke saya bahwa dia tidak menganggap dirinya sebagai orang Belanda, tapi orang Spanyol,” tutur Bosz.
“Dia tidak melihat dirinya akan mengambil langkah itu dalam waktu dekat. Mungkin, ada hubungannya dengan fakta bahwa dia menganggap ide bekerja untuk klub ayahnya, Ajax, sebagai sesuatu yang romantic,” tambahnya.
Meski begitu, Bosz yakin keputusan Jordi bukan cuma soal warisan nama besar sang ayah. Menurut pelatih Belanda itu, Jordi punya gagasan dan visinya sendiri untuk membangun masa depan De Godenzonen.
Kini, penunjukan Jordi Cruyff itu menyedot perhatian. Baik di Eropa, apalagi di Indonesia, mengingat dia masih punya peran aktif di tubuh PSSI. Situasinya jadi cukup rumit, dan banyak yang menunggu langkah selanjutnya.
Artikel Terkait
Proses Seleksi Pelatih Timnas Usai, Nama Calon Diserahkan ke BTN
Barcelona Siap Menunggu Vlahovic, Meski Cedera Panjang Menghadang
Kemenangan Pahit Garuda Muda: Hector Souto Murka atas Kekerasan di Final AFF
2025: Tahun Emas Futsal Indonesia dan Deretan Prestasi yang Membara