Namun begitu, suasana berubah di gim kedua. Fajar/Fikri tampil dengan energi berbeda. Mereka lebih agresif, menekan pergerakan Rankireddy/Shetty. Dengan permainan yang lebih rapi, mereka berhasil memimpin 18-14 dan akhirnya menutup gim kedua dengan kemenangan 21-16. Semangat pun kembali membara.
Sayangnya, momentum itu tak bertahan lama. Gim penentuan justru menjadi mimpi buruk. Kesalahan-kesalahan sederhana, seperti pengembalian shuttlecock yang kurang sempurna, kembali menghantui. Mereka tertinggal jauh lagi, 4-11, saat interval ketiga.
Pasca-jeda, Fajar dan Fikri berusaha mati-matian mengejar ketertinggalan. Mereka mencoba bangkit, poin demi poin diperjuangkan. Tapi upaya itu, sekeras apa pun, tak cukup untuk membalikkan keadaan. Pada akhirnya, mereka harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 11-12 di gim penentuan. Sebuah akhir yang pahit setelah pertarungan sengit.
Artikel Terkait
Duel Sengit di Huamark: Indonesia vs Thailand Perebutkan Emas Voli SEA Games 2025
Empat Emas Pencak Silat: Kolaborasi Prabowo dan Nunung yang Cetak Sejarah di SEA Games
Duel Gengsi di Bangkok: Indonesia Hadang Thailand di Final Voli SEA Games
Dua Harapan Terakhir Indonesia di World Tour Finals Diuji Hari Ini