“Itu kan tiga tim yang kemungkinan untuk mengalahkan kita di atas 54%. Jadi kita harus bisa menunjukkan itu dulu.”
Memang, ada dua kemenangan gemilang yang patut diacungi jempol: mengalahkan Juventus dan Lazio di pertemuan pertama. Hasil itu tentu saja membawa angin segar. Tapi Mirwan sama sekali tak mau terlena. Justru, ia malah mewaspadai pertemuan ulang nanti.
“Pada saat kita ketemu Juventus, Juventus pasti juga akan ingin balas dendam. Lazio juga pasti akan balas dendam. Bologna juga,” katanya, menggambarkan tantangan di paruh kedua musim.
“Kalau kita belum bisa mengalahkan mereka dalam kondisi ini, jatuh-jatuhnya kita keluar di bawah posisi 7 lagi. Dan itu impian Eropa itu masih cuma impian aja.”
Jadi, apa kesimpulannya? Pekerjaan rumah masih menumpuk. Tantangan masih berat. Mimpi Eropa masih samar-samar.
“PR-nya masih panjang dan masih berat, dan masih banyak tugas yang harus diperbaiki dulu sih,” tutup Mirwan, menekankan bahwa perjalanan mereka baru benar-benar dimulai.
Artikel Terkait
Como vs Milan di Australia: Strategi Nyeleneh Serie A Cari Perhatian Baru
Bendera Kacau Lagi, Situs SEA Games Thailand Salah Tampilkan Merah-Putih
Garuda Muda Hadapi Filipina dan Myanmar di Chiangmai, Target Sapu Bersih Grup C
Presiden Como Buka Suara Soal Rumor Kepulangan Nico Paz ke Madrid