Menjelang dimulainya Campus League Futsal Regional Jakarta, para peserta dapat bersiap untuk bertanding di GOR Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun. Namun, penyelenggara punya pesan penting: urusan administrasi dan aturan main harus benar-benar dipatuhi.
Imbauan ini bukan tanpa alasan. Menurut sejumlah saksi, di Regional Yogyakarta sebelumnya sempat terjadi beberapa kasus yang cukup mengganggu. Nah, biar hal serupa nggak terulang di Jakarta, panitia mengambil langkah tegas.
Ryan Gozali, selaku CEO Campus League, bicara blak-blakan dalam technical meeting yang digelar di HQ Campus League, Jakarta Pusat, Senin (17/11). Di hadapan manajer tim dari 17 kampus—yang datang dari Jakarta Raya, Bandung, sampai Sumedang—ia menegaskan bahwa integritas dan ketertiban administrasi adalah prioritas utama.
“Kami sangat tegas soal administrasi dan penerapan aturan,” ucap Ryan. “Campus League ini platform yang akan terus bergerak, jadi pondasinya ya integritas.”
Ia merujuk beberapa kasus di Yogyakarta. Misalnya, ada pemain dari Universitas Ahmad Dahlan yang ketahuan memalsukan tahun kelahiran. Akibatnya, ia dilarang main. Selain itu, UKDW Yogyakarta dinyatakan kalah WO dari ITS Surabaya karena lalai membawa seragam kiper sesuai kesepakatan teknis, plus tak punya penggantinya.
Artikel Terkait
Jafar/Felisha Bangkit dari Jurang Kekalahan, Lolos ke Babak Berikutnya Australian Open
Sabar/Reza Taklukkan Taiwan Lewat Laga Tiga Gim yang Mencekam
Putri Kusuma Wardhani Gasak Wakil Taiwan, Lolos ke Perempat Final Australia Open
Keluarga Rizki Curigai Video dari Kamboja Dibuat di Bawah Tekanan