Sebagai langkah antisipasi, Andra Soni secara resmi membuka kesempatan bagi warga Baduy dan masyarakat Banten yang tidak memiliki tempat menginap di Jakarta untuk memanfaatkan fasilitas rumah singgah ini. Tujuannya jelas: memberikan tempat yang aman dan mengurangi risiko menjadi korban kejahatan, terutama pada malam dan dini hari.
Kepala Badan Penghubung Provinsi Banten, Ika Sri Erika, memaparkan bahwa rumah singgah ini telah beroperasi selama enam bulan dan telah melayani sekitar 350 orang. Fasilitas yang tersedia mencakup 36 tempat tidur, makanan, minuman, serta layanan antar jemput dengan ambulans atau mobil operasional.
Kronologi Kasus Perampokan terhadap Warga Baduy
Berdasarkan laporan polisi, peristiwa keji ini terjadi pada Minggu (26/10/2025). Saat itu, Repan sedang berjualan madu dan aksesori khas Baduy. Tiba-tiba, empat orang tak dikenal mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam menghadangnya. Mereka merampas tas berisi uang Rp 3 juta dan 10 botol madu, serta melukai tangan korban.
Polda Metro Jaya telah menerima laporan dan memeriksa TKP. Penyidik dari Unit Reskrim Polsek Cempaka Putih saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam dan memburu keempat pelaku yang diduga kuat melakukan perampokan bersenjata ini.
Artikel Terkait
27 WN China Diciduk Polisi di Bandar Lampung, Modus Polisi Palsu Tipu Lansia
Surat Perintah Penangkapan Erdogan untuk Netanyahu: Israel Keras Tuduh Tiran dan Genosida
Anggota Hansip Tewas Ditembak Pelaku Curanmor di Cakung, Kronologi Polisi
Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Kronologi, Korban, dan Fakta Terbaru