Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi antara Polri dan Kontras dalam mengungkap kasus orang hilang serta penemuan kerangka manusia di gedung Kwitang yang terbakar akhir Agustus lalu. Kerja sama ini dinilai sebagai langkah penting dalam proses pencarian orang hilang.
Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian dan organisasi masyarakat sipil. "Kami memberikan apresiasi tinggi atas kerjasama Polda Metro Jaya dan Kontras dalam memastikan tahapan pencarian orang hilang berjalan optimal," ujarnya dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur.
Proses koordinasi antara kedua belah pihak meliputi berbagai aspek investigasi, termasuk berbagi informasi kesaksian, data rekam jejak digital, dan pertemuan rutin membahas perkembangan kasus. Menurut Anam, metode kolaboratif ini menciptakan proses yang akuntabel dan transparan dalam penanganan kasus orang hilang.
Kompolnas aktif memantau perkembangan penyelidikan dengan berkoordinasi langsung dengan tim penyidik dan Kontras. Pendekatan kolaboratif ini dianggap sebagai terobosan signifikan dalam sejarah pencarian orang hilang di Indonesia.
Anam juga mengonfirmasi bahwa proses identifikasi forensik terhadap kerangka manusia yang ditemukan telah selesai dilakukan oleh Puslabfor. Hasil identifikasi ini menjadi titik terang dalam mengungkap misteri di balik kasus orang hilang pasca-kerusuhan akhir Agustus.
Artikel Terkait
Peran Strategis Pesantren untuk Indonesia Emas 2045: Sinergi, Kemandirian, dan Tantangan
PP KAMMI Dukung Penetapan Tersangka Roy Suryo Kasus Ijazah Palsu Jokowi
IPM Indonesia 2025 Tembus 75,90, Ini 3 Provinsi dengan Kategori Sangat Tinggi
Respons Dokter Tifauzia Tyassuma Usai Ditahan Kasus Ijazah Palsu Jokowi