Deposit judol dari masyarakat juga mengalami tren penurunan yang sama. Sepanjang tahun 2024, deposit mencapai Rp 51,3 triliun, sementara pada periode yang sama di tahun 2025 turun menjadi Rp 24,9 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 45%.
Kolaborasi Lembaga Kunci Keberhasilan
Ivan Yustiavandana menerangkan bahwa penurunan ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak. Presiden Prabowo Subianto disebutkan selalu menekankan pentingnya kolaborasi lembaga untuk melindungi masyarakat dari bahaya judi online, termasuk melalui Program Asta Cita.
Sinergi antar lembaga dinilai semakin kompak dalam memerangi judol. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) aktif menurunkan jumlah akses ke situs judol, diikuti dengan pembekuan rekening oleh PPATK serta penegakan hukum oleh aparat.
Proyeksi Penurunan Berlanjut
PPATK memproyeksikan penurunan akan berlanjut hingga akhir tahun. Perputaran dana judol diproyeksikan tidak akan lebih dari Rp 200 triliun pada akhir 2025, yang berarti turun lebih dari 50% dibandingkan realisasi tahun 2024 yang mencapai Rp 359 triliun.
Artikel Terkait
Bus Rombongan Kru KRI Soeharso Tabrakan dengan Truk di Tol Belmera, Belasan Terseret Cedera
Kapolri Tegaskan: Sopir Bus Jangan Sok Heroik Saat Mudik Nataru
Audit Lingkungan Hidup Digelar, Sembilan Perusahaan Sudah Kena Sanksi
Kapolri Tinjau Langsung Kesiapan Terminal Pulo Gebang Jelang Puncak Arus Mudik