Kapal laut masih menjadi salah satu transportasi yang paling diminati di negara kepulauan seperti Indonesia. Biaya yang lebih terjangkau menjadi alasan kapal laut masih diandalkan masyarakat hingga kini.
Seperti Tuti Salawane (53) yang memilih menumpangi KM Labobar untuk pulang ke Ambon, Maluku, setelah satu bulan berkunjung di Jakarta. Tuti mengaku bahkan saat perjalanan dari Ambon ke Jakarta sebelumnya, dia juga menumpangi kapal yang sama.
"Kemarin waktu ke sini (Jakarta juga saya naik (KM) Labobar juga," katanya kepada detikcom saat ditemui dalam pelayaran KM Labobar, Selasa (4/11/2025).
Tuti mengaku kerap menggunakan kapal laut untuk bepergian ke Pulau Jawa. Dia bercerita pertama kali menggunakan kapal laut milik Pelni saat tahun 90-an.
Kala itu, Tuti masih berusia 20 tahun-an. Dia memang bertekad berlayar untuk sampai ke ibu kota.
"Saya masih ingat pertama kali saya ke Jakarta tiket masih Rp 90.500. Niat saya dulu tujuan ke Jakarta, saya pikir orang dari negara lain bisa masuk sampai ke ibu kota negara, saya yang punya ibu kota sendiri masa nggak bisa sampai. Itu tujuan pertama saya, tahun '91, '92 lah, umur 20 tahun saya berangkat ke Jakarta," ucap Tuti.
Tuti menyebut kala itu pelayanan di kapal yang dikelola Pelni masih jauh dari kata nyaman. Mulai dari pembelian tiket hingga tata kelola penumpang di atas kapal.
"Dulu pertama naik dia kan dulu kita belum senyaman, dulu berantakan lah. Kita harus desak-desakan, harus rebut-rebutan tempat tidur. Kalau nggak dapat tempat tidur, paling kita di bawah gitu ya," cerita Tutu.
"Terus makan juga, kita airnya ulu masih di gelas ya. Terus makanan juga bukan nggak enak sih, tapi tidak steril seperti sekarang gitulah. Kayak sayur asal-asal kayak kita banyak nggak makan terus," lanjutnya.
Namun saat ini, Tuti mengakui pelayanan di atas kapal Pelni sudah jauh lebih meningkat. Dia mengatakan penataan yang baik itu tak hanya tentang fasilitas di atas kapal, namun juga petugas-petugasnya.
Artikel Terkait
Suhu Ekstrem 32°C Paksa Peserta COP30 di Belém Ganti Pakaian Formal Jadi Smart Casual
Komitmen Indonesia di COP30: Perangi Pembalakan Liar & Perdagangan Satwa Ilegal
KPK Ungkap Alasan Penetapan Tersangka Abdul Wahid Ditunda 2 Hari
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Indonesia: 100 Hari Udara Tidak Sehat di 2024