Dalam pembahasan amandemen undang-undang pidana di parlemen pada Selasa (4/10), Sim Ann menegaskan, "Kita akan memberlakukan hukuman cambuk wajib bagi para scammer."
Aturan baru ini akan menjerat pelaku penipuan, yang didefinisikan sebagai kejahatan yang utamanya dilakukan via komunikasi jarak jauh. Mereka akan dijatuhi hukuman minimal enam kali cambukan.
Pemerintah Singapura menyoroti tingkat kesalahan yang tinggi dari sindikat penipuan terorganisir. Sim Ann menambahkan bahwa sindikat-sindikat ini memobilisasi sumber daya besar untuk melakukan aksinya dan mengambil keuntungan. Baik anggota sindikat maupun para perekutnya akan dikenakan hukuman cambuk wajib minimal enam kali cambukan.
Artikel Terkait
Kolaborasi Kemensos, ITB, dan BRIN Bangun Ekosistem Literasi di Tana Toraja
Transformasi Layanan Kapal Pelni: Kisah Tuti dan Perjalanan 4 Hari dengan Rp 700 Ribu
Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Ketua DPD Dukung dan Usul Semua Mantan Presiden
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Rampung, Fadli Zon: Langsung Menuju Tahap Editing