Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Terungkap Modus 'Jatah Preman'
KPK mengungkapkan Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama sembilan orang lainnya terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang diduga terkait kasus pemerasan. Dalam pengakuannya, KPK menyebut adanya istilah 'jatah preman' yang diberikan kepada kepala daerah dalam kasus ini.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa modus yang digunakan melibatkan pemberian jatah sebesar sekian persen untuk kepala daerah. Rincian lebih lanjut mengenai kasus ini akan dijelaskan dalam konferensi pers yang dijadwalkan besok.
Kasus dugaan pemerasan ini berkaitan dengan anggaran di Dinas PUPR Provinsi Riau. Saat ini, penyidik KPK masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap lebih lanjut.
KPK juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai senilai total Rp 1,6 miliar. Uang dalam bentuk rupiah diamankan di Riau, sementara uang dalam pecahan Dolar AS dan Pound Sterling diamankan di salah satu rumah milik Abdul Wahid di Jakarta.
Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya ditangkap pada Senin (3/11). Pengumuman status tersangka dalam kasus ini rencananya akan disampaikan oleh KPK besok.
Artikel Terkait
Pilot Kunci Diri di Kokpit, Tolak Terbang Gara-gara Gaji Telat Lima Bulan
Tol Tangerang-Merak Diserbu 351 Ribu Kendaraan Jelang Nataru
Gelombang OTT KPK, Bahlil Ingatkan Kader Golkar: Jangan Melenceng!
Iran Eksekusi Warga yang Dituduh Mata-mata Israel, Kelompok HAM Soroti Penyiksaan