"Simulasi ini menjadi wadah bagi seluruh personel untuk memahami langkah-langkah strategis dan taktis dalam menangani situasi darurat, agar setiap anggota mampu bertindak cepat, tepat, dan profesional di lapangan," jelas AKBP Fahrian.
Detil Skenario dan Tahapan Simulasi Pengamanan Unras
Rangkaian kegiatan diawali dengan Tactical Wall Game (TWG), kemudian dilanjutkan dengan simulasi SISPAM Mako dan Unras di depan Mapolres Inhu. Skenario yang diangkat menggambarkan aksi massa sekitar seribu orang yang bergerak menuju Mapolres Inhu akibat dugaan penganiayaan oleh oknum aparat.
Simulasi berjalan melalui beberapa tahap kritis:
- Situasi Hijau: Personel melakukan deteksi dini dan pengumpulan data intelijen.
- Alarm of Stelling: Pengumpulan personel gabungan dari Polres Inhu, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan Damkar.
- Upaya Negosiasi: Tim negosiator yang dipimpin Kanit Binmas melakukan dialog, namun tidak dihiraukan massa sehingga situasi meningkat menjadi merah.
- Eskalasi dan Pengendalian: Setelah koordinasi dengan Polda Riau, pasukan Brimob diterjunkan. Formasi tameng sekat dan penyemprotan water cannon dilakukan setelah upaya persuasif gagal.
- Pemulihan Kondisi: Provokator berhasil diamankan dan situasi akhirnya dapat dikendalikan hingga kembali kondusif.
Evaluasi dan Apresiasi dari Polda Riau
Usai simulasi, Karo Ops Polda Riau, Kombes Pol. Ino Harianto, memberikan evaluasi mendalam. Poin evaluasi menekankan pada peningkatan koordinasi dan peran aktif komandan lapangan. Kombes Pol. Ino juga menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan penuh dari TNI dan Pemerintah Kabupaten Inhu yang turut mensukseskan kegiatan simulasi ini.
Artikel Terkait
Aceh Kembali Terang, 20 Gardu Induk Beroperasi Penuh Pascabencana
Guru Besar Hukum Soroti Kinerja KPK: Jangan Hanya Heboh di Media
Gelombang Ketiga Bantuan Akpol 1990 Capai 57 Ton untuk Korban Aceh Tamiang
KPK Jerat Bupati Bekasi dan Ayahnya, Mirisnya Pola Korupsi Keluarga Terulang