Kondisi atmosfer yang kering diperkuat oleh pengaruh Monsun Australia, mengurangi pembentukan awan di langit Palembang.
Dampak Kurangnya Tutupan Awan
Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Siswanto, menjelaskan: "Kurangnya tutupan awan menyebabkan radiasi matahari dan sinar UV tidak terhalang oleh tabir awan, sehingga diterima secara maksimal oleh permukaan bumi."
Pengaruh Sirkulasi Siklonik
Faktor tambahan yang memperparah kondisi cuaca panas adalah adanya sirkulasi siklonik di perairan utara Indonesia. Pola aliran udara ini menarik massa udara kering ke wilayah selatan ekuator, semakin menghambat pertumbuhan awan di Sumatera Selatan.
Kesimpulan BMKG
Gabungan semua faktor meteorologis dan klimatologis ini menciptakan kondisi dimana paparan sinar matahari terasa sangat maksimal dan menyengat bagi warga Palembang.
Baca berita lengkapnya: Penjelasan BMKG Sumsel Soal Cuaca Panas di Palembang
Artikel Terkait
Program Makan Bergizi Tetap Berjalan Meski Sekolah Libur, BGN Siapkan Opsi Penyaluran
Jembatan Darurat di Gayo Lues Selesai dalam Lima Hari, Warga Kembali Beraktivitas
Serangan Drone Gempur Pasar Sudan, Sepuluh Nyawa Melayang
Enam Pejabat Cianjur Lepas Jabatan, Terbaru Kepala Dinas Pariwisata Beralih ke Posisi Fungsional