Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyambut positif minat investasi Bangladesh. Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama di berbagai bidang pertanian dengan skema business-to-business (B2B).
"Kami sangat terbuka di sektor mana pun, termasuk energi dan pangan. Kami siap memfasilitasi kerja sama dengan BUMN pangan seperti Agrinas atau Danantara," tegas Sudaryono.
Peluang Investasi Peternakan dan Program Prioritas
Selain tanaman pangan, Indonesia membuka peluang investasi di sektor peternakan. Permintaan tinggi terhadap produk susu dan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menciptakan peluang investasi yang menjanjikan.
"Livestock business sangat terbuka. Kami masih impor susu dan daging sapi, jadi peluangnya besar. Bangladesh tentu kami sambut untuk berpartisipasi," ujar Sudaryono.
Komitmen Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan
Indonesia dan Bangladesh memiliki kesamaan program prioritas dalam memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan. Kedua negara berkomitmen menempatkan ketahanan pangan sebagai program utama nasional.
"Kita ingin mencapai swasembada berkelanjutan di bidang pangan, air, dan energi. Tahun ini Kementan fokus pada pengembangan tanaman pangan seperti beras dan jagung," ungkap Sudaryono.
Nota kesepahaman (MoU) yang telah ada antara Indonesia dan Bangladesh akan ditindaklanjuti melalui forum teknis dan kelompok kerja bersama untuk mewujudkan kerja sama pertanian yang konkret dan saling menguntungkan.
Artikel Terkait
Wakapolri Tinjau Revitalisasi SPKT & Pamapta Bali: Transformasi Pelayanan Polri
Banjir Tendean 50 Cm Picu Macet Parah, Ini Upaya Kapolsek Mampang
Lapas Purwokerto Gelar Bakti Sosial: Bersihkan Irigasi & Bagikan Sembako
Presiden Prabowo Disambut Haru Diaspora Indonesia di Korsel Jelang KTT APEC 2025