Setelah beberapa hari tegang dengan latihan militer China yang masif, perairan sekitar Taiwan mulai menunjukkan tanda-tanda mereda. Otoritas Penjaga Pantai Taiwan melaporkan, armada kapal perang dan kapal patroli China mulai ditarik mundur. Meski begitu, suasana di Taipei belum sepenuhnya lega. Mereka memastikan status siaga tinggi masih tetap berlaku.
Latihan yang dinamai "Misi Keadilan 2025" itu benar-benar sebuah pamer kekuatan. Puluhan kapal perang terlibat, dengan rentetan tembakan roket yang mengarah ke arah Taiwan. Beijing juga mengerahkan banyak jet tempur. Aksi ini, tak pelak, membuat banyak pihak di Barat cemas.
Menurut pantauan pada Rabu (31/12/2025), pusat respons maritim darurat Taiwan masih beroperasi penuh. Mereka terus mengawasi setiap gerak-gerik Angkatan Laut China dari kejauhan.
Wakil direktur jenderal Otoritas Penjaga Pantai Taiwan, Hsieh Ching-chin, memberikan konfirmasi kepada AFP.
"Kapal-kapal perang dan kapal penjaga pantai sedang bergerak mundur, tetapi beberapa masih berada di luar garis 24 mil laut," ujarnya.
Artikel Terkait
Surat Wasiat dan Dugaan Pelecehan: Misteri di Balik Kematian Mahasiswi Unima
Kapolda Metro Jaya: Keamanan Jakarta adalah Hasil Gotong Royong, Bukan Hanya Tugas Polisi
Jaksa Agung Copot Kajari Bekasi Usai Rumahnya Disegel KPK
Laporan Gratifikasi ke KPK Tembus 5.020 Kasus, Nilainya Rp 16,4 Miliar