Jakarta di penghujung 2025 diprediksi akan dijejali lebih dari 25 juta kendaraan yang melintas. Angkanya fantastis, tapi anehnya, Polda Metro Jaya justru menyebut kemacetan ibu kota tahun ini menurun. Kok bisa?
Kombes Komarudin, sang Dirlantas, membeberkan datanya dalam Rilis Akhir Tahun di gedung BPMJ, Jakarta Selatan, Rabu (31/12/2025). Menurutnya, kendaraan terdaftar di wilayah hukum Polda Metro Jaya bertambah sekitar 2,93%, dari 24,3 juta menjadi nyaris 25,1 juta kendaraan.
"Saat ini di penghujung tahun ditutup di angka 25.072.585 kendaraan," ujarnya.
Ia lalu memberi gambaran yang cukup mencengangkan. Pertumbuhan mobil penumpang saja mencapai 93.621 unit.
"Bayangkan, kalau satu kendaraan panjangnya dua meter, kita butuh jalan sepanjang 180 kilometer cuma untuk memarkirkan tambahan kendaraan tahun ini," imbuh Komarudin, mencoba menggambarkan betapa ruang di Jakarta kian sesak oleh besi.
Di tengah kepadatan itu, polisi mengandalkan kamera e-TLE untuk menertibkan lalu lintas. Komarudin bersikukuh, penindakan lewat sistem ini tak ada kompromi. Siapa pun kena.
"Jadi siapapun pengguna jalan, tidak memandang dari instansi mana, jabatan dari apa. Kendaraan dinas TNI, Polri, pemda, kalau melanggar ya otomatis ter-capture. Ini tidak bisa tawar-menawar," tegasnya.
Ia berharap pendekatan keras ini bisa mengubah budaya berkendara.
Artikel Terkait
Banten Genjot Infrastruktur, Kesehatan, dan Pendidikan Gratis Hingga 2030
Latihan Militer China di Sekitar Taiwan Berangsur Surut, Kewaspadaan Tetap Menjulang
DJ Donny Laporkan Teror Molotov dan Ancaman Sadis ke Polda Metro Jaya
Kejagung Ungkap 2.080 Perkara Diselesaikan dengan Restorative Justice Sepanjang 2025