"Kami memohon diberikan catatan Pak Mendagri untuk dilakukan monitoring. Supaya di dalam pelaksanannya, tidak ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa langkah-langkah teknis sudah jauh-jauh hari dilakukan. Menurutnya, sejak pertengahan November lalu, Kemendagri telah membentuk sembilan tim khusus. Tugas mereka mendata dokumen yang hilang dan memastikan layanan Dukcapil berjalan.
"Kita tahu banyak dokumen yang hilang. Mulai tanggal 25 November sudah kita bergerak. Saya ulangi, 15 November itu sudah buat 9 tim, masing-masing 3 tim. Kita mendata dukcapil-dukcapil di semua kabupaten/kota yang terdampak," papar Tito.
Secara umum, kondisi layanan dinilainya cukup baik. Dari 52 wilayah terdampak, hanya tiga kantor Dukcapil di Aceh tepatnya di Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Langsa yang belum beroperasi normal.
"Daerah lain, di Tapanuli, Sumatera Utara juga bagus. Kota Sibolga ada masalah sedikit tapi sudah kita perbaiki. Kalau di Sumatera Barat, alhamdulillah tidak ada peralatan yang rusak," imbuh Tito melengkapi penjelasannya.
Artikel Terkait
Longsor di One-one, Warga Terjebak di Tengah Hujan Tak Kunjung Reda
Restoran hingga Mal Wajib Bayar Royalti Lagu, Begini Mekanismenya
Mogadishu Bergolak, Israel Akui Kemerdekaan Somaliland
Kepintaran dan Kepedihan: Kisah Pilu Siswi SD di Balik Tragedi Medan