Di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Pulau Sumba, NTT, sebuah sistem cuaca telah menguat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa Bibit Siklon 96S kini telah resmi berubah status menjadi Siklon Tropis Hayley.
Pantauan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta pada dini hari tadi, Senin (29/12) pukul 01.00 WIB, mencatat tekanan udaranya di angka 989 hPa. Kecepatan anginnya pun tak main-main, mencapai 45 knot atau sekitar 65 km/jam di sekitar pusatnya. Perkembangan ini sudah diawasi ketat oleh BMKG non-stop sejak 25 Desember lalu.
Lalu, apa sebenarnya Siklon Tropis Hayley ini?
Pada dasarnya, ia adalah hasil evolusi dari Bibit Siklon 96S yang pertama kali terpantau pada Natal lalu. Butuh empat hari baginya untuk mengorganisir diri dan akhirnya dinyatakan sebagai siklon tropis penuh pagi ini. Posisinya masih sama: mengawang di lautan lepas selatan Sumba.
Namun begitu, perkiraan para ahli menunjukkan siklon ini akan semakin kuat. Dalam 24 jam ke depan, Hayley diprediksi naik ke kategori 2. Kabar baiknya, arah pergerakannya mengarah ke tenggara menjauhi Indonesia dan menuju perairan barat Australia.
Meski begitu, jangan buru-buru lega. Dampaknya masih bisa kita rasakan, walau tidak secara langsung.
Artikel Terkait
Dini Hari yang Kelam: Bocah 12 Tahun di Medan Tewaskan Ibu Kandung Saat Tidur
Ragunan Sambut Nataru dengan Kedatangan Sapi Watusi Bertanduk Megah
Polres Tangerang Kota Bangun Delapan Dapur Gizi untuk Anak
Dunia Maya dan Luka Nyata: Bocah 12 Tahun di Medan Tewaskan Ibu Kandung