Senin kemarin, suasana di Karet Tengsin, Jakarta Pusat, terasa berbeda. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akhirnya meresmikan Jalan Karet Pasar Minggu Barat yang baru diperbaiki. Bayangkan, jalan itu terbengkalai dan tak tersentuh perbaikan serius selama tiga puluh tahun lebih.
Arifin, sang Wali Kota Jakarta Pusat, turut hadir mendampingi. Hadir pula jajaran dari Dinas Bina Marga dan Asisten Pembangunan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI, atau yang biasa disingkat ASBANG.
Di lokasi, Pramono dengan semangat menjelaskan panjang-lebar jalan yang kini sudah mulus itu.
"Secara resmi, saya bersama Bapak Wali Kota, Dinas Bina Marga, dan Pak ASBANG meresmikan jalan ini. Panjangnya 400 meter, lebarnya 5,5 meter," ujar Pramono.
Lalu ia menambahkan, "Yang jelas, jalan ini sudah lebih dari 30 tahun nggak pernah diapa-apain. Benar-benar terlupakan."
Lantas, apa yang menyebabkan jalan ini baru dibenahi sekarang setelah puluhan tahun? Menurut Pramono, masalahnya klasik: tumpang tindih kewenangan atau overlapping. Jalan itu seolah jadi anak tiri, tidak jelas siapa yang bertanggung jawab penuh.
"Kenapa nggak pernah dibangun? Di tempat ini ada pemipaan, di bawahnya juga ada overlapping kewenangan antara Dinas Pemakaman, Bina Marga, dan instansi lain," paparnya.
Artikel Terkait
Bantuan Kemensos Tembus Rp 100 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatera
KSAD Maruli Simanjuntak Murka, Pencurian Baut Jembatan Bailey di Aceh Disebut Sabotase
Truk Kabur Usai Picu Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Tangerang
Ganjar Soroti Tugas Baru Pengurus PDIP Jateng: Turun Gunung dan Bermanfaat untuk Rakyat