Nada konfrontasinya jelas sengaja ditingkatkan. Pertemuan Trump dan Netanyahu, yang dijadwalkan hanya dua hari setelah pernyataannya, dipastikan akan membahas Iran sebagai topik utama. Jadi, timing-nya jelas bukan kebetulan.
Latar belakang ketegangan ini memang panas. Kita masih ingat serangan udara Israel dan AS selama dua belas hari di bulan Juni lalu. Korban di pihak Iran hampir mencapai 1.100 orang, termasuk para petinggi militer dan ilmuwan nuklir. Iran pun membalas. Serangan rudal mereka disebut menewaskan 28 orang di Israel.
Jadi, pernyataan Pezeshkian ini bukan sekadar retorika kosong. Ini adalah gambaran resmi dari sebuah negara yang merasa dikepung dan sedang bersiap untuk konflik yang lebih luas.
Artikel Terkait
Gerindra Dukung Pilkada Lewat DPRD, Sebut Anggaran Rp37 Triliun Terlalu Fantastis
Kereta Angkut 250 Penumpang Anjlok di Oaxaca, 13 Tewas dan Puluhan Terluka
Polda Riau Pukul Telak Sindikat Narkoba dengan Sitaan Aset Puluhan Miliar
Lubang di Jalan Juanda Ciputat Patahkan Kaki Pengendara Wanita