Jenderal Turki al-Malki, juru bicara koalisi pimpinan Saudi, memberikan peringatan tegas.
Mereka akan bertindak "secara langsung dan pada saat yang tepat ... untuk melindungi warga sipil," ujarnya, seperti dikutip kantor berita Saudi, SPA.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Saudi, Khalid bin Salman, lewat media sosial X menegaskan pesan yang sama. Pasukan dari kelompok separatis Dewan Transisi Selatan (STC) diminta untuk menyerahkan dua provinsi regional itu kembali kepada pemerintah Yaman tentu saja, dengan cara damai.
Namun begitu, STC tampaknya tak gentar. Sehari sebelumnya, Jumat (26/12), mereka sudah memperingatkan bahwa serangan udara Saudi tidak akan membuat mereka mundur. Ini jadi eskalasi terbaru sejak mereka merebut sebagian wilayah Yaman bulan lalu. Kabar baiknya, setidaknya belum ada laporan korban jiwa dari serangan tersebut.
Kelompok separatis ini, yang didukung Uni Emirat Arab, punya agenda panjang: menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang merdeka. Dalam beberapa minggu terakhir, gerakan mereka cukup signifikan, berhasil merebut sejumlah wilayah di Yaman. Situasinya jadi makin rumit dan berbahaya.
Artikel Terkait
Putin Klaim Dua Kota Timur Ukraina, Ultimatum untuk Kyiv Menggantung
Dosen UIM Ungkap Harapan Mediasi Usai Insiden Ludahi Kasir
Netanyahu dan Trump Segera Bertemu di Florida Bahas Nasib Gaza
Puing Pinisi Putri Sakinah Ditemukan, Empat Turis Spanyol Masih Hilang