Dengan persiapan yang nyaris nol, tiga pendaki nekat menantang Gunung Merapi lewat jalur terlarang. Kisahnya berakhir tragis. Dua orang berhasil selamat, namun satu lainnya ditemukan tak bernyawa.
Mereka memulai pendakian pada Sabtu lalu. Baru pada Minggu, seorang bernama Farhan berhasil turun sendirian di area Sapu Angin, Desa Tegalmulyo. Dari situlah cerita bermula. Farhan melaporkan bahwa dua temannya, Panji Rizky dan Aldo, hilang di gunung.
Pusdalops BPBD Kabupaten Klaten, Indiarto, yang terlibat langsung dalam operasi pencarian, menggeleng-geleng mendengar penuturan Farhan.
"Kami temukan fakta, persiapan, perlengkapan, dan lainnya sangat tidak masuk akal untuk mendaki gunung," ujarnya.
Indiarto melanjutkan dengan nada yang masih tak percaya, "Bahkan ada salah satunya yang hanya mengenakan sandal jepit, bawa satu buah tumbler, dan tas kecil yang sangat tidak memadai untuk naik puncak gunung."
Rupanya, ketiganya memilih jalur Kalitalang yang sama sekali bukan jalur resmi pendakian. Meski tahu itu berbahaya, mereka tetap nekat.
Artikel Terkait
31 Desember 2025 Bukan Libur, Tapi Pekerja Bisa Ajukan Cuti atau WFA
Satlantas Bogor Terapkan Satu Arah di Puncak, Antrean Mengular Hingga Simpang Pasir Muncang
Remaja Bandung Hilang Terseret Ombak di Pangandaran
Korban Tewas Banjir Bandang Aceh-Sumatera Capai 1.135 Jiwa, Ratusan Masih Hilang