Rinciannya dari tujuh terminal: kendaraan yang berangkat 6.009 dengan 42.550 penumpang. Sementara yang tiba ada 6.785 kendaraan membawa 29.024 penumpang. Secara keseluruhan, jumlah penumpang yang berangkat turun 7,14%, sedangkan yang tiba anjlok lebih dalam, 30,37%.
Namun begitu, ceritanya berbeda untuk transportasi laut. Justru terjadi peningkatan. Dari Pelabuhan Tanjung Priok saja, dalam periode 18-24 Desember, ada 50 kapal yang mengangkut 13.326 penumpang yang berangkat dan 16.568 yang tiba.
Peningkatan lebih kentara lagi terlihat di 11 pelabuhan yang melayani Kepulauan Seribu. Jumlah penumpang yang berangkat melonjak hampir 50 persen, sementara yang tiba naik sekitar 32%. Totalnya, terjadi kenaikan hampir 40% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Gebrakan pemeriksaan ini bukan tanpa perintah. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebelumnya memang telah meminta agar sopir bus menjalani cek kesehatan lengkap. Tujuannya jelas: kenyamanan dan keselamatan penumpang.
"Untuk penumpang menjadi nyaman, semua sopir yang berangkat dilakukan pengecekan secara menyeluruh mulai dari darah, urine, dan sebagainya. Baik sopir utama maupun sopir cadangan karena untuk menjaga keselamatan penumpang,"
Ucap Pramono usai meninjau Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, pada Jumat (19/12).
Selain itu, dia menekankan bahwa pengecekan kondisi bus akan terus dilakukan sepanjang periode Nataru. Ramp check ini direncanakan berlangsung terus-menerus hingga awal Januari di terminal-terminal utama. Semua demi satu hal: memastikan perjalanan mudik berlangsung aman dan lancar.
Artikel Terkait
Mudik Natal Berjalan Lancar, Hanya Titik Rawan di Dalam Kota yang Mulai Padat
Lalu Lintas Tol Lancar Jelang Libur, Kecuali di Titik-titik Ini
Gedung Parkir Dua Lantai di Koja Ambruk, Timpa 4 Mobil dan 1 Motor
Catat Tanggalnya! Ini Daftar Lengkap Peringatan dan Libur Nasional Januari 2026