Begitu katanya kepada para jemaat yang menyimak.
Kardinal itu juga berbagi pengalaman menyentuh dari kunjungannya ke Gaza akhir pekan lalu. Meski gencatan senjata sudah berlaku, ia menyaksikan sendiri bahwa penderitaan penduduk di sana belum benar-benar usai.
Ia menambahkan,
Kata-katanya itu menggambarkan sebuah kontras yang tajam. Di satu sisi, ada kegembiraan yang bisa dirasakan lagi di Betlehem. Di sisi lain, bayang-bayang konflik dan harapan untuk bangkit masih sangat nyata, hanya berjarak beberapa puluh kilometer dari tempat perayaan ini berlangsung.
Artikel Terkait
Mang Apip dan Hati Nurani di Tengah Kemacetan Jalur Puncak
Brimob Sterilisasi Gereja Immanuel Jelang Natal, Fokus pada Rasa Aman Umat
KWI Gerakkan Solidaritas, Salurkan Bantuan Langsung ke Korban Bencana Sumatera
Libur Panjang, Ragunan Ramai Pengunjung dari Dalam dan Luar Jakarta