Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, akhirnya mengajukan proposal perdamaian untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Namun begitu, isi dokumennya ternyata sarat dengan tuntutan modal yang besar.
Dalam sebuah pengarahan kepada para wartawan, Zelensky membeberkan isi rencana itu poin demi poin. Meski draf lengkapnya tidak dipublikasikan, ia menguraikan setidaknya 20 butir utama. Menurut laporan AFP pada Rabu (24/12/2025), proposal ini nantinya akan dilengkapi dengan perjanjian bilateral terpisah antara AS dan Ukraina, yang membahas soal keamanan dan rekonstruksi pasca perang.
Intinya, proposal itu berisi hal-hal berikut:
Pertama dan terutama, kedaulatan Ukraina harus ditegaskan kembali. Semua pihak yang menandatangani perjanjian ini, kata Zelensky, akan mengakui hal itu melalui tanda tangan mereka.
Kedua, dokumen ini dimaksudkan sebagai perjanjian non-agresi penuh dan tanpa syarat antara kedua negara. Nah, untuk menjaga perdamaian jangka panjang, akan dibentuk mekanisme pemantauan khusus. Mekanisme ini rencananya memakai teknologi tanpa awak berbasis ruang angkasa untuk mengawasi garis kontak, memberikan peringatan dini jika ada pelanggaran, dan membantu menyelesaikan konflik. Detail teknisnya akan dibahas tim tersendiri.
Poin ketiga, Ukraina meminta jaminan keamanan yang kuat dari sekutunya.
Artikel Terkait
Kotak Hitam Ditemukan, Reruntuhan Jet Pribadi Jenderal Libya Ditemukan di Ankara
Pertamina Siapkan Serambi dan Layanan Antar BBM untuk Antisipasi Mogok Saat Mudik Nataru
Tersangka Ancaman Bom di Depok Klaim Akunnya Diretas
Di Balik Doa untuk Sumatera, Gus Ipul Dengar Kisah Haru Anak-anak Sekolah Rakyat