Mendes Pacu Ekspor Kopi Bajawa, Targetkan Ekonomi Timur Melejit

- Senin, 22 Desember 2025 | 12:35 WIB
Mendes Pacu Ekspor Kopi Bajawa, Targetkan Ekonomi Timur Melejit

tegasnya.

Maksudnya, arah gerak pertumbuhan ekonomi di desa-desa sasaran benar-benar ditentukan oleh potensi lokal. Entah itu wisata alam yang memukau, atau hasil bumi yang melimpah. Prinsip ini berulang kali ditegaskan Mendes di berbagai kesempatan.

Program TEKAD sendiri menyasar wilayah-wilayah di sembilan provinsi: NTT, Maluku, Maluku Utara, plus enam provinsi di Papua. Kerja untuk memajukan daerah-daerah ini tidak dilakukan sendirian oleh Kemendes PDT. Mereka berkolaborasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), didampingi fasilitator TEKAD dan tentu saja, masyarakat setempat sebagai pelaku utama.

Bantuan yang mengalir pun beragam. Ada demplot di 366 desa dan kampung, masing-masing senilai Rp 100 juta. Lalu, Rumah Inovasi Teknologi Desa (RITD) dibangun di 50 BUMDesa dengan total anggaran Rp 20 miliar. Tidak ketinggalan, investment fund untuk 18 BUMDesa dengan bantuan Rp 350 juta per BUMDesa, plus berbagai pelatihan yang disepakati bersama pemerintah dan IFAD.

Keberhasilan program semacam ini, tentu saja, bergantung pada evaluasi rutin. Workshop di Surabaya itu dihadiri oleh Dirjen PEI Tabrani dan Kepala BPSDM Agustomi Masik. Sebelumnya, sudah digelar sidang pleno yang mengupas capaian kinerja, khususnya terkait pemberdayaan ekonomi desa dan kemitraan. Pembahasan juga menyentuh tata kelola organisasi, inovasi, serta pembelajaran untuk penyempurnaan kebijakan ke depan.

Semua itu dilakukan agar target pertumbuhan ekonomi di Timur Indonesia bukan sekadar wacana, tapi benar-benar terwujud di tingkat tapak.


Halaman:

Komentar