“Intinya, kami "concern" banget soal keselamatan di setiap objek wisata,” tegasnya.
Tak cuma itu, dia juga meminta penambahan tanda untuk jalur evakuasi. Saat ini, menurutnya, jumlahnya masih kurang sehingga kurang terlihat jelas.
“Harusnya, begitu pengunjung masuk, mereka sudah langsung tahu. Oh, kalau ada apa-apa, jalur keluarnya lewat mana, titik kumpulnya di mana. Itu yang ingin kami pastikan,” bebernya.
Di sisi lain, ada hal lain yang mengusik perhatian sang wakil menteri: kondisi pepohonan di sekitar area wisata. Dia meminta pengelola untuk melakukan pengecekan ekstra.
“Memang akhir-akhir ini hujan lebat, apalagi ada potensi siklon seperti yang diinformasikan BMKG. Jangan sampai ada pohon tumbang dan membahayakan pengunjung. Semua harus diantisipasi dari sekarang,” pungkas Ni Luh.
Harapannya jelas: mitigasi dilakukan sedini mungkin agar momen liburan nanti benar-benar berkesan, tanpa ada kejadian yang tak diinginkan.
Artikel Terkait
Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Pohuwato, Getaran Terasa hingga Sulteng
Dialog Damai di Tesso Nilo: Warga Rela Pindah, Gajah Kembali Bernapas
Imran Khan dan Istri Divonis 17 Tahun Penjara dalam Kasus Hadiah Negara
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pohuwato, BMKG Pastikan Tak Ada Potensi Tsunami