Sebelumnya, Gubernur Sumut Bobby Nasution sudah angkat bicara. Ia memastikan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari UEA tidak akan dikembalikan. Bantuan itu tetap akan diberikan kepada korban banjir, hanya saja salurannya yang berbeda.
Bobby menjelaskan, bantuan ini bukan skema pemerintah ke pemerintah. Sumbernya justru dari sebuah organisasi nonpemerintah atau NGO yang berbasis di Uni Emirat Arab.
"Ini bukan bantuan G2G. Jadi bukan dari negara Uni Emirat Arab, melainkan dari NGO," kata Bobby.
Nah, karena sumbernya dari NGO, maka penyalurannya pun diserahkan kepada NGO lokal. Pemerintah Kota Medan lalu memilih Muhammadiyah. Alasannya, ormas ini punya jejaring luas dan pengalaman lapangan yang mumpuni dalam hal penanganan bencana.
"Sebenarnya bukan dipulangkan," jelas Bobby menegaskan.
"Tetapi karena ini bantuan dari NGO, maka diserahkan kepada NGO yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Nanti Muhammadiyah yang akan menyalurkan kepada para korban."
Artikel Terkait
Bahlil Ingatkan Senior Golkar: Setiap Pemimpin Punya Masanya
Angkasa Pura Gelar Summit Komunikasi, Genjot Strategi Media Sosial
Malam Kelam di Sudamanik: Gundukan Pasir dan Truk Renggut Nyawa Pengendara Motor
Prabowo: Selesai Bersaing, Saatnya Kerja untuk Rakyat