Provinsi Riau punya modal besar untuk maju. Bukan cuma sekadar omong kosong, tapi fakta yang terhampar jelas di depan mata. Kekayaan alamnya luar biasa melimpah, dan julukan Bumi Lancang Kuning itu bukan tanpa alasan.
Di sisi lain, posisinya juga strategis banget. Berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, ini jelas jadi peluang emas untuk berkembang. Tapi, di balik semua potensi gemilang itu, ada satu hal krusial yang gak boleh dilupakan: lingkungan.
Menjaga alam bukan cuma soal moral. Ini soal jaminan hidup untuk anak cucu kita nanti. Lingkungan yang terjaga dengan baik bisa mengurangi risiko bencana, seperti banjir bandang atau tanah longsor yang sering mengintai.
Lalu, mungkinkah pembangunan di Riau berjalan beriringan dengan upaya pelestarian alam? Pertanyaan besar inilah yang coba dijawab dalam sebuah forum khusus.
detikcom akan menggelar Regional Summit Riau dengan tajuk 'Bumi Lancang Kuning Menyongsong 2026: Kolaborasi Membangun dan Menjaga Lingkungan untuk Kemajuan'. Forum ini rencananya bakal mengupas strategi pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mengoptimalkan potensi Riau yang luasnya mencapai 8,7 juta hektare sebagian besarnya adalah hutan tanpa mengabaikan kelestarian.
Narasumber yang dihadirkan pun cukup mumpuni.
Artikel Terkait
Bupati Bekasi dan Ayahnya Ditahan KPK Terkait Ijon Proyek Rp 9,5 Miliar
Lebih dari 72 Ribu Jiwa Terjebak Isolasi di Dataran Tinggi Gayo
KPK Tahan Tiga Jaksa di Kalsel Terkait Dugaan Pemerasan
Sekolah Pengungsian di Gaza Diserang, Lima Warga Sipil Tewas