Di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu lalu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyuarakan pandangannya soal bantuan asing untuk bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Menurutnya, akses bantuan dari luar negeri sebaiknya dibuka lebar-lebar. Dampak banjir dan longsor ini, ujarnya, sangat luas dan melibatkan tiga provinsi sekaligus.
"Faktanya, Indonesia kan juga sering membantu saat bencana alam terjadi di luar negeri," kata HNW.
"Di Turki kita bantu, di Sudan juga, di Yaman juga. Di mana-mana. Jadi wajar kalau sekarang masyarakat internasional ingin ambil bagian menangani bencana di sini."
Dia bahkan menyebut skala kerusakannya lebih besar dibanding tsunami Aceh 2004 silam. Memang, jumlah korbannya mungkin lebih kecil, tapi jangkauan wilayahnya jauh lebih luas.
"Kalau tsunami dulu kan terutama di pesisir," sambung politikus PKS itu.
"Ini berbeda. Kerusakannya merambat sejak dari gunung, hutan, lalu sungai, jalan, jembatan, kota, pemukiman, sawah, sampai akhirnya ke pesisir. Luar biasa."
Karena itu, HNW berharap Indonesia tidak menutup diri. Setiap bantuan yang masuk, besar atau kecil, akan meringankan beban warga yang terdampak. Dia melihatnya sebagai bentuk solidaritas global, bukan tanda ketidakmampuan.
"Menurut saya, sangat baik jika Indonesia segera bertindak dan membuktikan kemampuannya. Tapi kalau ada pihak dari luar yang ingin membantu, ya tidak perlu ditolak. Soalnya, sekalipun kita berusaha maksimal, mustahil semua masalah bisa terselesaikan sendiri," ucapnya.
Artikel Terkait
TelkomGroup Salurkan Rp2,3 Miliar dan Internet Darurat untuk Korban Bencana Sumatera
Di Balik Isyarat Dialog, Ketegangan China-Jepang Terus Berdenyut
Prabowo Perintahkan Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Dekat Masjidil Haram
Dokter Aborsi Ilegal di Apartemen Jakut Ternyata Cuma Lulusan SMA