Lewat sebuah pernyataan di media sosial, militer AS menyebut serangan itu menarget "organisasi teroris". Rincian korban tewas: tiga orang di kapal pertama, dua di kapal kedua, dan tiga lagi di kapal ketiga. Bukti konkret soal penyelundupan narkoba memang belum dipaparkan. Tapi mereka mengunggah video singkat yang menunjukkan sebuah kapal melaju di laut sebelum akhirnya meledak hebat.
Presiden Donald Trump membenarkan serangan tersebut. Ia bilang, eskalasi ini diperlukan untuk membendung aliran narkoba yang masuk ke Amerika Serikat. Trump bahkan menegaskan bahwa AS kini berada dalam "konflik bersenjata" dengan kartel-kartel narkoba.
Teror di Liverpool Berakhir di Penjara
Kembali ke soal pengadilan. Paul Doyle, pengemudi yang menabrakkan mobilnya ke kerumunan penggemar Liverpool saat perayaan kemenangan Liga Primer, akhirnya dihukum. Vonisnya berat: lebih dari 20 tahun penjara, tepatnya 21 tahun. Putusan itu dibacakan di Pengadilan Mahkota Liverpool, Selasa (16/12) kemarin.
Insiden naas itu terjadi pada 26 Mei lalu. Doyle menerobos kerumunan, melukai lebih dari 130 orang. Mobilnya baru berhenti setelah seorang penonton nekat masuk ke dalam dan memaksa menghentikan laju kendaraan. Saat itu, mobilnya bahkan masih menindih tubuh beberapa korban.
Hakim Andrew Menary tak menyembunyikan kekesalannya.
"Rekaman itu benar-benar mengejutkan," ujarnya saat menjatuhkan hukuman.
"Rekaman itu menunjukkan Anda dengan sengaja mempercepat laju kendaraan ke arah kelompok penggemar, berulang kali."
Doyle pun harus menanggung akibat perbuatannya yang dianggap tak berperikemanusiaan itu.
Artikel Terkait
Trump Perluas Larangan Perjalanan, 39 Negara Kini Terdampak
Gus Ipul Usulkan Bantuan Hidup Harian Rp 10.000 untuk Korban Bencana Sumatera
Sultan Dukung Sawit untuk BBM, Tapi Ingatkan Jaga Keseimbangan Alam Papua
Anies Desak Pemerintah Percepat Bantuan, Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 1.059 Jiwa