Di sisi lain, Kapolsek Rambah AKP Yani Marjoni, yang menjalankan ide di lapangan, mengaku optimis. Baginya, menguatkan Siskamling adalah strategi jitu menciptakan lingkungan yang aman, apalagi di tengau dinamika sosial yang makin kompleks.
Yani menegaskan, suksesnya keamanan lingkungan nggak bisa cuma mengandalkan patroli polisi. Butuh kolaborasi. Butuh kepedulian warga terhadap sekitarnya.
"Dengan pos-pos baru ini, kami berharap semangat ronda malam hidup lagi," kata Yani.
"Solidaritas dan gotong-royong, itu kuncinya. Ketertiban wilayah bisa kita jaga bareng-bareng."
Fungsinya pun jadi multiperan. Selain sebagai benteng pertahanan, pos itu kini jadi titik kumpul. Tempat silaturahmi dan koordinasi antara tokoh masyarakat, pemuda, dan perangkat desa. Imbauan, diskusi soal ancaman kejahatan, atau sekadar berbagi info, bisa mengalir langsung di sana.
Pada akhirnya, kehadiran tiga pos itu adalah simbol. Sebuah tanda bahwa keamanan adalah urusan bersama. Itu wujud nyata kemitraan antara seragam dan warga sipil untuk menciptakan stabilitas di Koto Tinggi. Dengan fasilitas ini, pengawasan warga diharapkan makin ketat, potensi kejahatan ditekan, dan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman bisa terus dijaga.
Artikel Terkait
DPR Desak Pemerintah Serius Antisipasi Tiga Siklon Jelang Arus Mudik
Bentrokan di Tambang Ketapang, WNA China Serang Personel TNI
Nadiem dan Grup Rahasia WhatsApp di Balik Skandal Chromebook Rp 2,1 Triliun
Lasarus Desak Pemerintah Terima Bantuan Asing untuk Korban Bencana Sumatera