“Setelah kami cek, alhamdulillah SIM-nya ada. Kemungkinan, faktor pengalaman yang kurang,” tambahnya.
Sementara itu, penyebab insiden masih digali lebih dalam. Dari informasi yang beredar, biasanya mobil MBG datang lebih dulu sebelum para siswa tiba di sekolah.
“Biasanya mobil sudah parkir di depan sebelum anak-anak berbaris. Jalan di lokasi itu agak menanjak. Dugaan sementara, sopir panik saat pindah gigi dari dua ke satu, sehingga salah menginjak pedal gas,” ungkap Dadan memaparkan skenario yang mungkin terjadi.
Akibat kejadian itu, korban mencapai 20 orang. Sopir sendiri mengaku salah injak pedal, yang membuat kendaraannya melaju dan menabrak belasan siswa serta seorang guru.
Artikel Terkait
Bupati Jember Gus Fawait Ngantor di Desa, Ajak Warga Jalan Sehat dan Curhat
Prabowo di Langkat: Kalian adalah Keluarga Kami
Dua Pelaku Curanmor Dicokok di Karawaci, Siapkan Golok untuk Beraksi
Kapolda Riau: Bencana Alam adalah Alarm, Tuntutan Keadilan untuk Lingkungan