"Ini komitmen nyata kami untuk menghadirkan pelayanan publik yang modern dan adaptif," ujarnya. Ia menekankan bahwa langkah ini selaras dengan nilai inti PRIMA: Profesional, Responsif, Inovatif, Melayani, dan Akuntabel.
Bugie juga menyebut bahwa Si Sultan Sharing adalah implementasi langsung dari perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Perintah itu mencakup peningkatan kualitas pelayanan, transparansi informasi, penguatan budaya kinerja, serta menghadirkan layanan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Melalui program ini, masyarakat bisa dapat info seputar pembuatan paspor atau izin tinggal dengan lebih gampang. Informasinya dirancang ringkas dan ditempatkan dekat dengan lokasi aktivitas harian warga.
Di sisi lain, ada manfaat efisiensi yang cukup signifikan. Dengan memanfaatkan sarana elektronik milik mitra, proses penyebaran informasi jadi lebih efisien dan tentu saja menghemat anggaran. Menurut Bugie, kualitas edukasi untuk publik pun diyakini tetap bisa terjaga dengan baik.
Ke depannya, harapannya besar.
"Si Sultan Sharing diharapkan bisa mendorong terbentuknya citra Imigrasi Jaksel sebagai instansi yang proaktif dan terbuka," pungkas Bugie. Ia yakin, keterbukaan informasi yang baik akan meningkatkan kepercayaan publik. Pada akhirnya, ini semua adalah wujud nyata transformasi pelayanan menuju era yang lebih terintegrasi dan modern.
Artikel Terkait
Brimob Riau Bersihkan Surau dan Pondok Quran di Tengah Reruntuhan Galodo
Sopir Pengganti Program Makan Bergizi Diduga Salah Injak Gas, 20 Korban Terluka
Kapolri Turun Langsung, Tinjau Dapur Umum dan Posko Kesehatan di Pengungsian Aceh
Tito Karnavian Siagakan Daerah Hadapi Arus Libur dan Cuaca Ekstrem Nataru