Senin dini hari yang sepi di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, tiba-tiba ramai. Sebuah kapal perang TNI AL, KRI Banda Aceh, merapat membawa muatan khusus: 30 ton bantuan kemanusiaan untuk korban bencana di Sumatera. Bantuan ini dikirim langsung oleh Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (KemenImipas) dari Jakarta.
Jam menunjukkan pukul 00.15 WIB ketika kapal bersandar. Namun, proses serius baru benar-benar dimulai pagi harinya. Sekitar pukul 08.00, pembagian tugas untuk mendistribusikan semua barang logistik itu mulai digelar.
Kehadiran pejabat setempat pun tak luput. Gubernur Sumatera Barat beserta stafnya turun ke lokasi, bersama pimpinan Kanwil Ditjen Pas KemenImipas Sumbar. Mereka memantau langsung proses bongkar muat bantuan yang cukup besar ini.
Menurut informasi dari KemenImipas, pengiriman bantuan ke titik-titik terdampak baru bergulir pada Selasa (9/12) pagi. Tepatnya pukul 10.40 WIB, armada pengangkut dari berbagai unit seperti Rutan Padang, Lapas Padang, hingga Lapas Lubuk Basung mulai bergerak.
Nah, pembagiannya sendiri diatur sedemikian rupa. Masing-masing daerah penerima dapat jatah yang sudah dihitung.
Misalnya, Rutan Painan mendapat 37 karung beras, 108 dus mie instan, ditambah tiga dus sarden. Tidak lupa, ada juga lima dus berisi pampers dan pembalut wanita, empat dus makanan ringan, enam belas dus susu cair, pakaian dalam, serta 27 dus biskuit.
Artikel Terkait
Prabowo Murka, Bupati Aceh Selatan Dituding Desersi Saat Daerahnya Dilanda Bencana
Guntur Romli Ingatkan Bahaya Kekuasaan Absolut di Balik Wacana Koalisi Permanen
Bangkai Motor Berjejer di Palembayan, Bukti Amukan Banjir Bandang
Hakim Kabulkan Eksepsi KPK, Praperadilan Kuota Haji 2024 Ditolak