Namun begitu, statusnya belum dinaikkan. Semeru tetap berada di Level III atau Siaga. Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak main-main dengan imbauannya. Masyarakat dilarang keras beraktivitas di sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan, dalam radius 13 kilometer dari puncak.
"Di luar jarak itu pun, kami imbau untuk tidak berkegiatan dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan," tegas Sofian.
Alasannya jelas: wilayah itu berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa menjangkau hingga 17 kilometer dari puncak.
Larangan lain adalah beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah. Itu adalah zona rawan bahaya lontaran batu pijar yang bisa datang tiba-tiba. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan terhadap ancaman awan panas guguran, guguran lava, serta lahar terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Bahkan sungai-sungai kecil yang merupakan anak dari Besuk Kobokan pun berpotensi dilanda lahar. Malam ini, Semeru kembali mengingatkan siapa yang berkuasa.
Artikel Terkait
Gelombang Ganas di Tenerife Tewaskan Empat Perenang
Gempa 7,6 Guncang Jepang Utara, Peringatan Tsunami Akhirnya Dicabut
Gempa 3,9 SR Guncang Bungo Jambi dari Kedalaman 212 Kilometer
Jenazah Bocah Berjersey Mbappe di RSUD Lubuk Basung Belum Diklaim