Badan Meteorologi Jepang kemudian mengonfirmasi tingginya.
"Kedua gelombang berukuran 40 sentimeter," jelas mereka.
Meski ketinggiannya tidak ekstrem, dampak gempa ternyata cukup serius. Siaran NHK, misalnya, menayangkan rekaman langsung yang memperlihatkan pecahan kaca dan puing berserakan di jalan-jalan kota Hachinohe, Aomori. Kekacauan itu diduga menyebabkan sejumlah orang terluka.
Seorang karyawan hotel di kota tersebut mengaku melihat langsung korban-korban luka, meski rinciannya masih simpang siur.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia juga melaporkan kejadian ini. Catatan mereka sedikit berbeda, yakni memperbarui kekuatan gempa menjadi M 7,3. Namun begitu, intinya sama: gempa besar memang telah terjadi dan meninggalkan jejak.
Keadaan kini perlahan mulai tenang. Peringatan tsunami telah dicabut. Namun, rasa was-was dan ingatan akan guncangan hebat itu masih jelas tertinggal.
Artikel Terkait
Gempa 3,9 SR Guncang Bungo Jambi dari Kedalaman 212 Kilometer
Semeru Muntahkan Lava Pijar, Kolom Abu Membubung 1.000 Meter
Jenazah Bocah Berjersey Mbappe di RSUD Lubuk Basung Belum Diklaim
Satu Bibit Siklon Punah, Satunya Masih Mengintai di Barat Bengkulu